Membayangkan Ojek Motor Tanpa Tukang Ojek

Di negara maju konsep ride sharing telah benar-benar terealisasikan.

oleh Rio Apinino diperbarui 11 Jul 2017, 20:42 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2017, 20:42 WIB
Coup, Aplikasi Ride Sharing
Coup, aplikasi pesan motor (Foto: Rio/Liputan6).

Liputan6.com, Berlin - Beberapa tahun yang lalu kita harus datang ke pangkalan ojek untuk menikmati layanannya. Kemudian, datanglah teknologi bernama ojek daring. Kita hanya tinggal pesan, ojek pun datang siap mengantar kita ke tempat tujuan.

Ini mungkin belum sampai akhir, setidaknya kalau melihat tren di negara lain. Di beberapa kota di Eropa sana, ada layanan yang lebih canggih. Semacam ojek online, tapi tidak ada driver atau tukang ojeknya.

Salah satu penyedia layanan yang akrab dinamakan ride sharing ini adalah Coup. Sampai saat ini mereka telah menyediakan seribu unit motor listrik di Berlin, Jerman, dan lima ratus unit di Paris, Perancis. Lantas bagaimana cara kerja ojek tanpa driver ini?

Sebetulnya mekanismenya tidak berbeda jauh dengan memesan ojek online. Anda hanya perlu mengunduh aplikasinya, mendaftarkan diri, dan sebagainya. Kemudian ketika akan memesan, maka Anda muncul peta yang menunjukkan lokasi motor, yang baterainya disokong oleh produsen Bosch GmbH.

Jika di Indonesia ojek akan menjemput Anda, melalui aplikasi ini Anda lah yang harus mendatangi motor. Karena, ya itu tadi, tidak ada tukang ojeknya. Jadi yang Anda pesan hanyalah motor.

Setelah motor ditemukan, maka langkah selanjutnya adalah mengarahkan smartphone yang kini sudah jadi kunci motor ke motor. Berkat sensor, motor akan menyala dan Anda siap berkendara kemanapun.

Tapi perlu dicatat, Anda akan dipungut biaya sebesar 3 euro untuk 30 menit pertama. Kemudian per 10 menit biayanya 1 euro. Maksimal biaya yang harus dibayar seseorang yang memesan antara jam 7 pagi sampai 7 malam 20 euro, dan 10 euro untuk penyewaan 7 malam sampai 7 pagi.

Setelah selesai dipakai, Anda tinggal menyimpan motor tersebut sembarang tempat.

Anda tidak perlu punya motor untuk mobilisasi dengan cepat. Anda tidak perlu memikirkan pajak yang harus dibayar tiap tahun. Anda juga tidak perlu pusing dengan servis rutin. Sangat mudah.

Bagaimana dengan di Indonesia? Apakah mungkin ojek daring tanpa tukang ojek ini diterapkan? Mungkin hal yang sama masih sangat jauh.

Cukup banyak rintangan yang bakal menghalangi konsep ini. Misalnya, keterbatasan tempat parkir (kita tidak bisa parkir sembarang tempat di sini), dan maling (ya, apa jadinya motor tersimpan di sembarang tempat tanpa penjagaan sama sekali?).

 

 

Simak juga video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya