Aliansi Nissan Makin Serius Garap Mobil Listrik dan Nirawak

Aliansi Nissan-Renault dan Mitsubishi memiliki rencana besar dalam enam tahun, yaitu meluncurkan 12 mobil listrik hingga 2022.

oleh Arief Aszhari diperbarui 18 Sep 2017, 12:09 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2017, 12:09 WIB
Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi
Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi (Foto: CNN.com).

Liputan6.com, Paris - Aliansi Renault-Nissan dan Mitsubishi telah mengumumkan rencana besar dalam enam tahun ke depan. Rencana yang disebut Aliansi 2022 ini, meminta perusahaan untuk melakukan penghematan dan meluncurkan 12 kendaraan listrik baru hingga 2022 mendatang.

Selain itu, perusahaan juga harus mempercepat kolaborasi antar-perusahaan di platform umum, powertrain, mesin listrik generasi baru, teknologi nirawak, dan teknologi masa depan. Melansir Carscoops, Senin (18/9/2017).

Sebagai bagian dari rencana tersebut, perusahaan juga akan meningkatkan penggunaan platform bersama, dan bertujuan untuk membangun sekitar sembilan juta kendaraan di empat platform umum pada 2022.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, aliansi ini juga akan meluncurkan 12 kendaraan listrik baru dan akan didukung dengan platform kendaraan listrik umum, serta bakal berbagi komponen meskipun mobil listrik yang akan diperkenalkan terdapat di berbagai segmen.

Dijelaskan Chairman of Board Renault-Nissan dan Mitsubishi, Carlos Ghosn, strategi ini dibutuhkan untuk penghematan perusahaan sebesar 10 miliar euro atau setara dengan Rp 158 triliun.

Berbicara teknologi, aliansi ini juga bakal memperkenalkan 40 kendaraan dengan teknologi nirawak berbagai level. Namun, tidak menutup kemungkinan juga, terdapat mobil yang sepenuhnya nirawak.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Aliansi Nissan Asapi Toyota Jadi Pabrikan Otomotif Terbesar (Foto:Autoevolution)
Aliansi Nissan Asapi Toyota Jadi Pabrikan Otomotif Terbesar (Foto:Autoevolution)

Pabrikan Otomotif Terbesar

Aliansi Renault-Nissan ditambah dengan Mitsubishi sukses "mengasapi" Toyota dan Volkswagen (VW) sebagai produsen otomotif terbesar di dunia. Aliansi ini mampu menjual 5.268.078 unit kendaraan sepanjang semester pertama tahun ini.

Dilansir Autoevolution, jika dilihat dari data, aliansi Nissan ini berada di urutan pertama, di atas Volkswagen dengan penjualan 5.155.600 unit dan Toyota 5.129.000 unit, dan tempat keempat ada General Motors (GM) yang menjual sekitar 4,7 unit.

"Aliansi kami membesar dan menempatkan posisi baik, dengan mewujudkan potensi kami sepenuhnya, tidak hanya dalam hal volume unit, tapi juga penyediaan layanan mobilitas generasi mendatang kepada pelanggan seluruh dunia," ujar Carlos Ghosn, Chairman dan Chief Executive Aliansi Nissan-Renault.

Jika dilihat dari aliansi tersebut, Renault menjual 1.879.288 unit mobil, Nissan Motor 2.894.488 unit, dan Mitsubishi tertinggal di belakang dengan 494.303 unit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya