Liputan6.com, Jakarta - Mencuci mobil di tempat umum atau steam rupanya kurang lengkap jika tak membersihkannya pada bagian kolong. Tentu saja, tempat pencucian mobil yang dicari memiliki single post lift atau alat pengangkat kendaraan secara keseluruhan.
Namun perlu diketahui, bukan mobil menjadi bersih usai dicuci, tetapi mobil bisa mengalami kerusakan. Sebab beberapa kasus kerap ditemukan mobil terjatuh saat diangkat mengguna single post lift.
Advertisement
Baca Juga
Lantas jika hal itu terjadi, siapa yang harus bertanggung jawab?
Menurut Service Manager Auto2000 Cabang Tebet, I Wayan Werta Yoga, jika menemukan hal tersebut tentu saja yang bertanggung jawab adalah tempat cuci mobil atau perusahaan yang bersangkutan.
“Kalau bisa seperti itu (mobil terjatuh saat diangkat) seharusnya bengkel atau tempat cuci (memiliki single post lift) bertanggung jawab. Selain itu, seharusnya perusahaan atau tempat cuci mobil bekerja sama dengan pihak asuransi agar bisa klaim ke asuransi,” jelas Wayan saat ditemui Liputan6.com, di bengkel Auto2000 Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2017).
Kendati demikian, Wayan menyarankan, agar sang pemilik tak perlu panik. Sebab, kata Wayan resiko itu bisa saja terjadi di bengkel-bengkel lain yang menggunakan peralatan seperti itu.
Namun kata Wayan, jika masalah mobil terbalik saat dicuci atau diperbaiki, ada baiknya tempat cuci mobil atau bengkel melakukan komunikasi yang baik dengan konsumen.
Salah satu perbincangan yang harus dibahas adalah meminta tenggang waktu untuk melakukan perbaikan.
“Tetapi tergantung lagi customer-nya ngerti atau enggak ke kita. Karena banyak customer anggap itu kecelakaan dan hanya ingin dituntaskan masalahnya. Namun begitu, ada juga customer yang tak mau tahu, karena hal tersebut telah menjadi urusan tempat cuci mobil atau bengkel, lalu maunya meminta ganti tumpangan sementara. Kalau kita (Auto2000) pasti cover,” jelas Wayan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kenapa Mobil Tidak Boleh Dicuci Secara Otomatis
Mencuci mobil sudah menjadi kebiasaan pemilik mobil untuk tetap menjaga kendaraan agar selalu sedap dipandang. Tapi ternyata, seiring berkembangnya teknologi, mencuci mobil harus lebih hati-hati, terutama mencuci mobil berteknologi driver assistance di tempat pencucian otomatis.
Seperti diberitakan Carscoops, Sabtu (22/7/2017), sebuah studi yang dilakukan International Car Wash Association, mengungkapkan 79,9 persen pemilik mobil pintar mengakui fasilitas pencucian otomatis merusak perlengkapan rain-sensing wipers. 39,2 persen mengakui sistem engine start/stop aktif dan 37,8 persen melaporkan sistem collision avoidance aktif saat proses pencucian.
Saat proses pencucian, jika fitur sistem forward-collision aktif, maka mobil akan berhenti dengan sendirinya. Mobil akan berhenti di lorong setelah proses pemberian sabun dan mobil di belakang akan menabrak mobil ‘pintar’ tersebut.
Sistem tersebut memang bisa dimatikan. Hanya saja, setiap pabrikan memiliki caranya sendiri untuk mematikan fitur pintar. Tentu tidak semua konsumen maupun pegawai memiliki pengetahuan untuk mematikan fitur-fitur tersebut.
Studi tersebut memberikan beberapa pilihan solusi kepada pabrikan otomotif agar hal serupa tidak terjadi lagi. Salah satu yang paling menarik adalah sistem yang dapat mendeteksi mobil masuk ke dalam pencucian otomatis dan mematikan sementara fitur-fitur tersebut.
Advertisement