Kantongi Laba Rp 3,4 Triliun 2024, Intip Strategi Bisnis Unilever Tahun Ini

Menghadapi tahun 2025, Unilever Indonesia berfokus pada peningkatan profitabilitas dengan beberapa strategi utama, termasuk perluasan distribusi langsung dan tidak langsung untuk meningkatkan penetrasi pasar.

oleh Septian Deny diperbarui 13 Feb 2025, 17:36 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2025, 17:36 WIB
Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

 

Liputan6.com, Jakarta Menghadapi 2025, Unilever Indonesia berfokus pada peningkatan profitabilitas dengan beberapa strategi utama, termasuk perluasan distribusi langsung dan tidak langsung untuk meningkatkan penetrasi pasar.

Perusahaan juga akan terus berupaya meningkatkan efisiensi operasional guna memperbaiki struktur biaya dan menjaga marjin laba kotor. Selain itu, investasi dalam inovasi produk tetap menjadi prioritas, dengan peluncuran dan relaunch 46 produk sepanjang tahun lalu guna memperkuat portofolio merek dan memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang.

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, menekankan jika pihaknya telah melakukan transformasi sebagai langkah yang diperlukan untuk membangun bisnis yang lebih kuat di masa depan.

"Kami yakin bahwa perubahan ini akan menciptakan fondasi bisnis yang lebih kokoh dan memungkinkan kami untuk tumbuh lebih kuat," ujarnya, Kamis (13/2/2025).

Salah satu inisiatif utama dalam transformasi ini adalah restrukturisasi saluran distribusi. Perusahaan berhasil mengurangi stok distributor sebesar 50% dibandingkan level tahun 2021, mencapai tingkat stok terendah dalam lebih dari satu dekade.

Selain itu, Unilever Indonesia menerapkan sistem zero overdue dengan mitra distribusi, serta memastikan struktur harga yang lebih transparan dan konsisten di seluruh pasar.

Menurut Benjie Yap, langkah-langkah ini akan memberikan dampak positif pada profitabilitas jangka panjang. "Kami tidak hanya menata ulang operasional bisnis, tetapi juga memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing di pasar FMCG yang semakin dinamis,"tambahnya.

Sebagai bagian dari strategi pengelolaan keuangan yang lebih baik, Unilever Indonesia juga mencatat pencapaian dalam manajemen modal kerja. Sepanjang tahun 2024, perusahaan berhasil mencapai working capital days terendah dengan mencatatkan -25,1 hari, dengan tingkat customer overdue yang minimal. Pencapaian ini menunjukkan efektivitas perusahaan dalam mengelola modal kerja dan meningkatkan efisiensi keuangan.

"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pengelolaan modal kerja agar dapat memberikan kinerja keuangan yang lebih baik di masa depan," ujar Benjie Yap.

 

 

 

 

Laba Unilever Indonesia Merosot Hampir 30% pada 2024

Akhir Pekan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Jumat (22/9/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, PT Unilever Indonesia, Tbk (UNVR) merilis laporan keuangan yang telah diaudit untuk tahun 2024. Pada periode tersebut, Unilever Indonesia melaporkan penjualan bersih sebesar Rp 35,1 triliun dan laba bersih sebesar Rp 3,4 triliun.

Perseroan tengah berfokus pada transformasi bisnis dan organisasi, dan baru-baru ini memperoleh persetujuan dari para pemegang saham untuk mendivestasikan bisnis Es Krim.

Langkah-langkah strategis ini menggarisbawahi komitmen Perseroan untuk memperkuat posisi di pasar dan mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.

“Sepanjang tahun 2024, kami mengambil tindakan yang tegas dan berani untuk menangani masalah- masalah utama dengan semaksimal mungkin. Meskipun berbagai upaya tersebut berdampak pada kinerja jangka pendek, namun langkah-langkah ini berhasil memperkuat fundamental bisnis kami," kata Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap dalam paparan kinerja perseroan, Kamis (13/2/2025).

 

Penjualan Domestik

20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Penjualan domestik terkoreksi sebesar 8,7% dari tahun ke tahun karena Pertumbuhan Harga Dasar (Underlying Price Growth/UPG) yang negatif sebesar 3,6% dan Pertumbuhan Volume Dasar (Underlying Volume Growth/UVG) yang negatif sebesar 5,2%.

Penjualan setahun penuh secara signifikan dipengaruhi oleh berbagai upaya tegas dan berani, yang bertujuan untuk mengatasi masalah operasional demi memprioritaskan pertumbuhan jangka panjang.

Marjin laba kotor sebesar 47,6%, terkoreksi sebesar 213 bps dibandingkan tahun sebelumnya sebagai dampak dari biaya transformasi dan pengurangan stok pelanggan.

Adapun laba bersih terkoreksi sebesar 29,8% dibandingkan tahun sebelumnya dikarenakan penurunan penjualan dan kenaikan investasi yang diperlukan dalam transformasi.

"Berbagai tindakan untuk me-reset (menata ulang) bisnis yang kami lakukan akan meringankan biaya dan mendorong pertumbuhan. Kami mulai melihat progres dan kami percaya upaya-upaya ini akan membangun landasan yang lebih kuat untuk pertumbuhan jangka panjang," kata Benjie Yap.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya