Sebentar Lagi Polisi Dubai Patroli Pakai Motor Terbang

Kepolisian Dubai sudah mulai menguji unit motor terbang atau hoverbike.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 12 Okt 2017, 05:11 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2017, 05:11 WIB
Polisi Dubai
Polisi Dubai menguji hoverbike.(Hoverboard)

Liputan6.com, Dubai - Dubai merupakan surga bagi pencinta kehidupan serba mewah dengan teknologi termutakhir. Setelah menguji taksi terbang nirawak, kali ini Kepolisian Dubai menguji motor terbang (hoverbike) yang akan digunakan untuk berpatroli.

Dilansir mirror.co.uk, Selasa (10/17), hoverbike ini dapat terbang selama 25 menit dengan kecepatan puncak 70 km/jam dan bobot maksimal yang sanggup dibawa mencapai 300 kg. Dalam keadaan kosong, hoverbike ini sanggup melayang hingga ketinggian 6 meter.

Hoverbike ini dikembangkan bersama dengan perusahaan drone asal Rusia, yaitu Hoversurf. Jika melihat laman resmi Hoversurf, unit yang diuji oleh Kepolisian Dubai memiliki wujud yang sama dengan model Scorpion-3.

Dijelaskan oleh Hoversurf, Scorpion merupakan kendaraan terbang kursi tunggal yang menggabungkan rasa berkendara roda dua dengan empat baling-baling bertenaga listrik. Saat ini penggunaan Scorpion masih tergolong dalam olahraga ekstrem. Scorpion disemati sistem keselamatan seperti pembatas kecepatan dan pembatas ketinggian.

Uniknya, meskipun belum menjadi alat transportasi resmi. Bagi para pencinta hal-hal ekstrem dapat memesan hoverbike di laman resmi Hoversurf.

Keren, Taksi Terbang Sukses Diuji Coba

Dubai, Uni Emirat Arab, menjadi salah satu kota paling maju dan kaya di dunia. Kali ini, kota tersebut mencoba mencatatkan namanya dalam buku sejarah dunia penerbangan dengan menggelar uji coba taksi terbang yang disebut Autonomous Air Taxi (AAT).

Pengujian AAT dilakukan di wilayah Jumeirah Beach Residence, Dubai, Senin (25/9/2017), disaksikan langsung oleh Putra Mahkota Dubai, Shaikh Hamdan Bin Mohammed bin Rashid Al Maktoum.

"(AAT) akan digunakan untuk layanan taksi terbang pertama di dunia yang akan diperkenalkan oleh Otoritas Transportasi dan Jalan Raya Dubai (RTA)," kata Shaikh Hamdan dalam sebuah surat pernyataan seperti dilansir Gulfnews, Selasa (27/9/2017).

AAT ini dibangun oleh perusahaan autonomous air vehicles asal Jerman, Volocopter. Pengujian prototype ini juga tergolong cepat, karena dipersiapkan hanya tujuh bulan setelah rencana diumumkan.

Shaikh Hamdan menyatakan, dengan keberadaan AAT, hal itu menjadi bukti komitmen Dubai untuk mendorong ke arah perubahan yang lebih positif.

"Setelah sukses luar biasa dari kendaraan tanpa sopir pertama di wilayah ini, kami senang menyaksikan hari ini uji terbang taksi nirawak. Kami terus mengeksplorasi peluang untuk melayani masyarakat dan memajukan kemakmuran dan kebahagiaan masyarakat,” jelas Shaikh Hamdan.

Dia juga menyatakan, keberadaan taksi terbang tidak hanya mendorong sebuah inovasi yang mengadopsi teknologi terbaru untuk sebuah negara, tetapi juga membangun jembatan ke masa depan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya