Kapan Konsep SUV Listrik Mitsubishi Diproduksi Massal?

Konsep SUV listrik milik Mitsubishi, e-Evolution sudah dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018.

oleh Arief Aszhari diperbarui 06 Agu 2018, 17:34 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2018, 17:34 WIB
Mitsubishi E-Evolution
Mitsubishi E-Evolution (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Tangerang - Konsep SUV listrik milik Mitsubishi, e-Evolution sudah dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018. Model ini menjadi penampilan perdana di pasar Asia Tenggara, setelah muncul di Tokyo Motor Show (TMS) dan Geneva Motor Show 2018.

Mobil ini bukan sekadar menggabungkan unsur SUV dan teknologi listrik, desainnya sendiri penuh dengan keunikan yang bersifat fungsional. Misalnya saja air intake yang besar di bawah headlamp. Fungsinya memberikan aliran udara cukup untuk mendinginkan kaliper rem listrik.

Lalu, kapan Mitsubishi e-Evolution ini diproduksi massal?

Dijelaskan Irwan Kuncoro, Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI, untuk produksi massal dari konsep ini tidak bisa dipastikan.

"Konsep ini untuk masuk produksi massal memang tidak bisa dipastikan, dan tidak bisa disamakan dengan pengembangan model lain," jelas Irwan saat ditemui di booth GIIAS 2018, ICE, BSD, Tangerang.

Sebelumnya, saat Mitsubishi Xpander diluncurkan, memang pengembangan dari XM Concept hanya berlangsung selama dua tahun. Namun, tidak semua model konsep yang dikembangkan membutuhkan waktu dua tahun sebelum resmi diproduksi massal.

"Untuk mobil ramah lingkungan, sebetulnya sudah ada beberapa unit yang disediakan untuk dipelajari pemerintah. Unit-unit tersebut memang sudah diproduksi, seperti Outlander PHEV dan IMEV. Dan untuk model IMEV sendiri paling banyak dijual di global, dan paling tidak itu yang sudah siap," pungkasnya.

 

Spesifikasi e-Evolution

Jika bicara konsep SUV listrik ini, tenaganya disebut tidak akan tanggung. Pasalnya, mobil ini punya tiga motor listrik dengan torsi yang berlimpah. Absennya mesin besar di bawah kap, hal itu memberi ruang bagi desainer untuk mewujudkan sebuah kokpit lapang yang baru dan radikal.

Panel instrumen tampak mengambang di depan pengemudi. Panel instrumen ini mengadopsi bentuk panel horizontal khas Mitsubishi, dengan menempatkan informasi di atas garis sumbu dan tombol operasional berada di bawah.

Sebuah layar datar besar membentang di dashboard menampilkan kondisi di luar kendaraan, navigasi, dan informasi pembimbing. Layar besar ini diapit oleh dua layar yang lebih kecil untuk menampilkan gambar dari kamera depan dan belakang.

Kembali ke sistem pembangkit tenaga, mobil ini menggunakan motor listrik dengan performa dan torsi tinggi dipadukan dengan sistem baterai berkapasitas besar. Baterainya terletak di bawah lantai tengah kendaraan sehingga memberikan pusat gravitasi rendah untuk stabilitas pengemudiannya.

Meski listrik, SUV ini punya sistem gerak 4WD. Sistem triple motor 4WD menggunakan satu motor untuk menggerakkan roda depan, dilengkapi dengan sistem Dual Motor Active Yaw Control (AYC) yang menggabungkan dua motor belakang melalui unit torque-vectoring AYC yang dikontrol secara elektronik.

Semua ini terintegrasi ke dalam sistem kontrol dinamis yang unik, Super All-Wheel Control (S-AWC) sehingga meningkatkan kemampuan berbelok dan performa traksi.

Sementara itu, remnya pakai bantuan kaliper listrik, menggantikan prinsip kerja kaliper hidrolik konvensional. Menurut Mitsubishi, efek dari sistem tersebut dapat langsung dirasakan bahkan pada kecepatan dan tekanan gravitasi rendah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya