Liputan6.com, Jakarta Model low multi purpose vehicle (LMPV) terbaru Suzuki, all new Ertiga, resmi diekspor ke berbagai negara. Untuk pengiriman awal, sebanyak 12 ribu unit dikapalkan ke Meksiko, Filipina, dan 20 negara lainnya yang tersebar di benua Asia, Amerika Latin, dan Oseania.
Dijelaskan Shodiq Wicaksono, Deputy Director Procurement, PPC, QA & DD Division PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), secara garis besar memang tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan antara all new Ertiga yang dipasarkan untuk pasar domestik dan juga ekspor.
Advertisement
Baca Juga
"Kita memanfaatkan semaksimal mungkin supply chain yang ada di Indonesia untuk kebutuhan ekspor. Hanya saja, kita memang harus menyesuaikan dengan kondisi regulasi di negara tujuan," jelas Shodiq, di sela-sela perayaan all new Ertiga dan Nex II di Cikarang, Jawa Barat, Senin (22/10/2018).
Shodiq mengatakan, untuk pengiriman pertama all new Ertiga sebanyak 12 ribu unit ini, salah satunya menuju Meksiko. Adapun untuk pasar tersebut sudah memiliki standar Euro5 dan kita buat mesin yang sesuai standar tersebut.
"Selain itu, setir juga kiri dan jangan kasih yang kanan. Jadi, kita sesuaikan regulasi negara tujuan, tapi engine sama-sama menggunakan K15," ucapnya.
Untuk diketahui, pada prinsipnya PT SIM membuat produk seperti Ertiga dengan mindset model tersebut bakal diekspor. Sehingga, model yang diproduksi sudah dipersiapkan dan disesuaikan untuk pasar ekspor.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tanpa Kehadiran Jokowi, Suzuki Diharapkan Tingkatkan Ekspor di Indonesia
PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) sebagai pabrikan mobil dan motor Suzuki di Indonesia, telah melakukan pengiriman kendaraannya ke berbagai negara mulai 1993. Ekspor pabrikan berlambang huruf S ini diawali pengiriman Carry Futura, Carry Real Van, dan Katana.
Kegiatan ekspor kemudian dilanjutkan dengan produk lainnya, seperti Baleno (1998), Karimun (1998), APV (2004), Carry 1.0 (2008), Grand Vitara(2008), Swift (2008), SX4 (2010), Ertiga (2013), dan Karimun Wagon R (2015).
Â
BACA JUGA
Â
Selama 25 tahun menjadi eksportir mobil, Suzuki telah mengapalkan 478.351 unit secara CBU dan CKD ke berbagai negara.
"Ini adalah jawaban dari Suzuki terhadap harapan pemerintah untuk mendorong investasi dan ekspor. Seperti yang sudah disampaikan Presiden Joko Widodo, kunci perekonomian Indonesia, adalah investasi dan ekspor," jelas Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, di pabrik Suzuki Cikarang, Jawa Barat, Senin (22/10/2018).
Khusus untuk Ertiga, PT SIM mulai melakukan ekspor pada 2013. Hingga 2018, sebanyak 42.158 unit Ertiga telah berhasil dikapalkan ke 28 negara.
Tren positif ini terus berlanjut dengan dimulainya ekspor all new Ertiga. Acara peresmian hari ini mengawali ekspor 12.000 unit All New Ertiga ke Meksiko, Filipina, dan 20 negara lainnya yang tersebar di benua Asia, Amerika Latin, dan Oseania.
Tidak hanya mobil, Suzuki juga melakukan ekspor sepeda motor. Dimulai pada 2012, dengan mengirim mengekspor Satria FU150, Smash FI, Nex, dan Let’s dalam bentuk CBU. Kemudian pada 2014, Suzuki mengekspor sepeda motor CBU Address dan 2016 mengekspor CBU GSX Series.
Sedangkan ekspor dalam bentuk CKD dimulai pada 2012 dengan produk Shogun 125, Satria FU150, Raider (Youngstar), Thunder 125, Shooter, Nex, dan Let’s. Total hingga September 2018 sebanyak 699.481 unit, sepeda motor baik CBU dan CKD telah diekspor ke 39 negara.
Pada momentum peresmian ekspor hari ini, Suzuki turut mengapalkan NEX II ke Filipina dalam bentuk CBU. Kemudian untuk ke depannya, Suzuki juga akan mengekspor NEX II dalam bentuk CKD ke Kamboja.
Saat ini, Suzuki telah mulai mengapalkan sebanyak 4.456 unit NEX II sejak Agustus 2018. Hingga Maret 2019, Suzuki menargetkan akan mengekspor 18.660 unit NEX II ke dua negara tersebut.
Advertisement