4 Dosa Besar Pengendara Sepeda Motor

Berkendara sepeda motor perlu konsentrasi. Hal ini penting untuk tetap aman dalam berkendara.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 19 Des 2018, 10:09 WIB
Diterbitkan 19 Des 2018, 10:09 WIB
Aksi Nekat Pemotor Lawan Arah di Jalan Layang
Pengendara sepeda motor melawan arah di jalan layang atau flyover Buaran, Jakarta, Kamis (29/11). Nekatnya pengendara motor tersebut dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan lain sekaligus mengancam nyawa mereka sendiri. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Sepeda motor jadi salah satu transportasi yang banyak digunakan masyarakat Indonesia. Hanya saja, tak sedikit pengendara sepeda motor kerap kali ugal-ugalan ketika di jalan raya.

Tak pelak, pengendara sepeda motor acap kali disebut si raja jalanan, karena ulahnya yang merasa benar, meski hal itu melanggar lalu lintas dan sangat membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.

Padahal, berkendara sepeda motor perlu konsentrasi. Hal ini penting untuk tetap aman dalam berkendara.

Seperti dilansir Planet Ban, saat mengendarai sepeda motor, kedua tangan harus memegang setang motor dengan sempurna. Hal tersebut penting untuk menjaga keseimbangan selama berkendara.

Pastinya, pandangan harus fokus pada situasi jalanan agar Anda tidak menabrak kendaraan lain. Jika mengantuk dan fokus menurun, sangat disarankan agar berhenti dan menepi untuk beristirahat.

Selain mengantuk, ada yang sering dilakukan padahal dapat membahayakan diri dan pengendara lain saat berkendara, antara lain:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

1. Merokok Sambil Berkendara

Hal ini kerap ditemukan di jalanan. Ada saja pengedara sepeda motor yang berkendara sambil merokok. Saat berkendara, abu rokok tersebut akan tertiup angin dan sangat berpotensi mengenai pengendara di belakang.

Hal ini bisa membahayakan pengendara lain jika abu rokok tersebut tepat mengenai mata pengendara di belakangnya. Risiko kecelakaan, bisa terjadi!

 

2. Lupa Mematikan Lampu Sein

Saat hendak berbelok, Anda sebaiknya memberi tanda melalui lampu sein. Tujuannya agar pengendara di belakang bisa mengatur jarak agar tidak membatasi ruang gerak Anda saat berbelok.

Namun, lampu sein sepeda motor tidak seperti mobil yang bisa mati secara otomatis setelah berbelok. Jika Anda lupa mematikan lampu sign, maka bisa membuat pengendara lain menjadi kagok.

 

 

 

3. Penggunaan Earphone

Sejumlah pengendara motor memilih untuk mendengarkan lagu agar tidak bosan saat menempuh perjalanan jauh. Tidak jarang juga, pengendara motor kerap menelpon seseorang sambil menggunakan earphone.

Hal ini dapat mengurangi kepekaan telinga terhadap bunyi di sekitar saat kendaraan lain memberi tanda dengan membunyikan klakson.

 

4. Salip Mendadak

Mendahului kendaraan di depan memang bisa dialakukan dengan sejumlah ketentuan, di antaranya melalui sisi kanan kendaraan, memastikan arah sebaliknya aman untuk mendahului, dan tidak berada di tikungan.

Namun, jika kendaraan yang ingin didahului telah mengurangi kecepatan, sebaiknya Anda tidak langsung menyalipnya. Bisa jadi, kendaraan tersebut telah memberi jalan untuk orang yang menyebrang.

Hindarilah melakukan hal-hal yang dapat membahayakan diri Anda dan orang lain saat berkendara! Berkendaralah dengan baik dan benar demi kenyamanan dan keamanan pengguna jalan lainnya.

Pahtuhi juga aturan lalu-lintas selama berkendara agar terhindar dari tilang, dan lengkapi syarat-syarat berkendara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya