Liputan6.com, Jakarta - Teknologi nirsopir diciptakan untuk mempermudah penggunanya, sekaligus meningkatkan keselamatan dalam berkendara. Namun, selalu saja ada celah untuk penyalahgunaan teknologi, salah satunya adalah melakukan adegan dewasa saat sistem nirsopir Autopilot Tesla bekerja.
Dilansir Gizmodo, video yang sedang viral di dunia maya tersebut memperlihatkan seorang pria mengemudi Tesla menjemput seorang bintang film dewasa. Tak lama kemudian, keduanya memutuskan untuk berhubungan di dalam mobil.
Advertisement
Baca Juga
Tesla sendiri selalu mengingatkan kepada pengguna mobilnya, bahwa sistem Autopilot bukanlah nirsopir sepenuhnya. Dan pengemudi pun wajib konsentrasi ke jalan dan siap setiap saat untuk mengambil alih kemudi jika dibutuhkan.
Elon Musk selaku pendiri Tesla Motors pun bercuit di media sosial dengan komentar yang unik. "Ternyata ada cara lain untuk menggunakan fitur Autopilot yang di luar bayangan kita," ungkap Elon Musk, hari ini.
Â
Tanggapan Elon Musk
Turns out there’s more ways to use Autopilot than we imagined
— Elon Musk (@elonmusk) May 9, 2019
Advertisement
3 Risiko Kehadiran Mobil Nirsopir
Mobil nirsopir tengah memasuki masa uji coba. Sayang beberapa hari lalu terjadi kejadian di mana mobil nirsopir memakan nyawa pengguna jalan lainnya.
Di luar itu, masa depan dunia otomotif tidak akan lepas dari teknologi autonomous alias nirsopir. Teknologi tersebut dijamin dapat mempermudah pekerjaan serta mengurangi beban sang pengemudi. Akan tetapi, dibalik kemudahannya itu, ada beberapa risiko-risiko yang perlu diperhatikan. Businessinsider.com mencatat ada 3 hal resiko saat membeli mobil nirsopir.
Â
BACA JUGA
Â
Poin utama adalah harganya. Harga kendaraan dengan teknologi canggih ini sudah jelas akan sangat mahal. Hal itu disebabkan karena teknologinya yang hampir setara dengan teknologi militer masa kini. Selain itu, teknologinya juga hampir sama dengan mobil nirsopir khas Google yang biasa digunakan untuk menggambar peta di google map.
Yang kedua adalah lingkungan sekitar. Jika lingkungan sekitar mobil nirsopir tidak baik (Jalanan rusak, sempit, dan cukup rumit), maka akan sangat sulit bagi teknologi ini untuk beradaptasi dengan lingkungan tersebut. Bahkan, jika terlalu lalai, kendaraan juga bisa menabrak objek yang ada di depannya, meskipun sudah terdeteksi oleh sensornya.
Mengingat beberapa jalanan di Indonesia kondisinya juga cukup 'memprihatinkan', bisa saja mengakibatkan teknologi ini salah membaca kondisi lingkungan sekitar dan melalui jalur yang ekstrem bahkan hingga menabrak sesuatu. Maka dari itu, perhatian dari sang sopir masih diperlukan.
Dan yang terakhir adalah dampak pada kehidupan sehari-hari. Nah, jika saja teknologi nirsopir suatu hari nanti sudah mendunia, tentunya kendaraan-kendaraan dengan kemudi manual perlahan akan punah dan dunia transportasi akan berubah total.
Penulis: Nicko Novanto
Sumber:Â Otosia.com