Liputan6.com, Jakarta - Adanya tradisi mudik alias pulang ke kampung halaman, tidak hanya membuat penjualan kendaraan seperti mobil dan motor naik. Namun, industri pendukung kendaraan, seperti pelumas diprediksi juga terkerek.
Seperti dijelaskan Ivan Rastianto, Marketing Manager Evalube, biasanya musim mudik lebaran membuat penjualan pelumas naik sekitar 20 persen dibanding bulan-bulan lainnya.
"Biasanya sih naik, jadi kalau tahun ini melihat lebaran yang agak mepet karena makin lama makin jauh ada kenaikan. Dilihat dari polanya, memang pasti dstributor stok, karena waktu pengiriman pendek," jelas Ivan saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Selasa (28/5/2019).
Advertisement
Lanjutnya, dengan waktu pengiriman yang biasanya dilakukan H-10 atau H-7 lebaran, maka banyak distributor yang stok.
Jadi, saat benar-benar mendekati lebaran, distribusi ke toko atau grosir stok pelumas sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
"Jadi, naiknya itu saat April dan mei, karena memang lebaran kan minggu pertama Juni. Selain itu, kenaikan penjualan juga karena ada pemilik kendaraan yang melakukan pergantian pelumas sebelum mudik lebaran,' tegasnya.
Daerah penjualan
Sementara itu, saat jelang lebaran penjualan pelumas mengalami kenaikan, namun saat setelah lebaran penjualan akan turun sedikit.
Pasalnya, masih ada distributor yang memang masih memiliki stok pelumas sebelum lebaran yang masih tersedia.
"Penjualan pelumas terbanyak, jika berbicara produk 2-Tak masih besar di luar Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Sedangkan produk 4-Tak, masih di Jawa baru kemudian di Sumatera," pungkasnya.
Advertisement