Bertemu Jokowi, Bos Hyundai Bahas Investasi di Indonesia hingga Teknologi Otomotif

Pembicaraan kedua belah pihak ini tidak hanya terkait mobil listrik, fuel cell, ataupun kendaraan tanpa sopir

oleh Arief Aszhari diperbarui 27 Jul 2019, 14:19 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2019, 14:19 WIB
Gandeng Perusahaan Lokal China, Hyundai Bangun 2 Pabrik
manufaktur yang dipersiapkan Hyundai memiliki kapasitas produksi sebanyak 300 ribu unit.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) sudah menerima perwakilan dari Hyundai Motors di Istana Negara, beberapa waktu lalu. Pertemuan tersebut, membahas rencana investasi pabrikan asal Korea Selatan ini di Tanah Air, hingga masa depan teknologi di dunia otomotif.

Turut mendampingi presiden, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menjelaskan, pembicaraan kedua belah pihak ini tidak hanya terkait mobil listrik, fuel cell, ataupun kendaraan tanpa sopir.

"Bahkan industri ini sedang mempertimbangkan untuk flying vehicle. Jadi pembahasan seputar teknologi," ujar Airlangga disitat dari laman resmi Sekretariat Presiden, ditulis Sabtu (27/7/2019).

Sementara itu, terkait rencana investasi, Airlangga menuturkan, jika hal tersebut masih dalam proses studi. Hyundai sedang melakukan survei beberapa kawasan untuk dijadikan pabrik di Indonesia. "Tentu pak Presiden positif untuk menanggapi industri otomotif, karena ini salah satu yang menjadi andalan untuk ekspor Indonesia ke depan,” imbuhnya.

Menurut Airlangga, jika melakukan produksi 40 persen dari produksi Hyundai ini akan diekspor, dan sisanya, yaitu 60 persen untuk kebutuhan pasar domestik.

"Nanti ke mananya (negara tujuan ekspor) belum, ini kan masih studi," jelasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Insentif

Terkait pemberian fasilitas tax holiday, Airlangga menyebut proses tersebut sedang dibicarakan. "Tax holiday sedang dibicarakan. Kemudian skema impor dengan beberapa negara. Kan kita sudah punya perjanjian perdagangan ASEAN-Korea Selatan, ASEAN-China, kemudian dengan India kan sedang dalam penjajakan. Itu juga disampaikan," tegasnya.

Sebagai informasi, dalam pertemuan tersebut, Presiden didampingi oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong.

Sedangkan delegasi Hyundai diwakili oleh Executive Vice Chairman Hyundai Euisun Chung, President Hyundai, Young Woon Kong, Executive Vice President Hyundai, Hong-Jae Park, dan Senior Vice President, Youngtack Lee.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya