Mitsubishi Klaim Triton sebagai Raja Pikap dengan Biaya Kepemilikan Rendah

Mitsubishi Triton menguasai segmen pikap 4x4 dengan perolehan mencapai 65 persen. Dengan pencapaian ini, pabrikan berlambang tiga berlian itu dengan percaya diri menyebut Triton sebagai rajanya pikap 4x4.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 16 Agu 2019, 13:02 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2019, 13:02 WIB
Triton
Mitsubishi Triton. (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Mitsubishi Triton menguasai segmen pikap 4x4 dengan perolehan mencapai 65 persen. Dengan pencapaian ini, pabrikan berlambang tiga berlian itu dengan percaya diri menyebut Triton sebagai rajanya pikap 4x4.

"Triton memperoleh 65 persen market share di kelas 4x4. Di pick-up segment Triton King of the King di Indonesia. Tidak berhenti sampai di situ, kami menginginkan challange sampai jauh lagi," tutur Naoya Nakamura, President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) di BSD, Tangerang.

Disebutkan, 90 persen penjualan Mitsubishi Triton didominasi oleh konsumen fleet. Dan hadirnya model terbaru dari Triton nyatanya tidak membuat Mitsubishi untuk mematok target terlampau tinggi untuk semakin mengokohkan posisinya.

"Target kami bukan target pasar. Tapi untuk menyediakan produk dan layanan terbaik, agar kepuasan maksimal konsumen tercapai. Kalau sudah begitu, konsumen bakal mengapresiasi produk dan secara bertahap market share naik," ujar Nakamura.

Sementara itu, Irwan Kuncoro, Director of Sales & Marketing Division MMKSI menyebutkan, target penjualan New Triton tidak jauh berbeda dengan pendahulunya hal ini dipengaruhi oleh kondisi pasar yang kurang menggeliat.

"Target penjualan sebetulnya antara 900 - 1.000 unit per bulan. Sebelumnya juga sekitar segitu. Karena pasarnya juga turun. Jadi dengan target segitu, sebetulnya market share sudah naik. Dari tadinya 60, naik ke 62, 63 dan 65 (persen), tutur Irwan.

 

Biaya Kepemilikan Rendah

Lebih lanjut Irwan menyampaikan, biaya kepemilikan Triton lebih rendah dibanding kompetitornya. Hal ini tentu memberikan keuntungan kepada konsumen.

"Data aktual di lapangan yang kami kumpulkan. Pertama biaya perawatan dari 0 sampai 40.000 km, konsumen mendapat gratis biaya servis dan suku cadang. Jadi praktis, tinggal mengisi bahan bakar saja. Sedang untuk 50.000 sampai 100.000 km, New Triton tetap lebih ekonomis dibandingkan kompetitor,"

Sekadar informasi, jasa servis dari nol hingga 40 ribu kilometer (km) masih gratis. Konsumen baru dibebankan biaya servis berkala pada 50 ribu km sebesar Rp 1.454.350.

Sedang pada 60 ribu km Rp 3.050.850. Pada 70 ribu, Rp 1.368.600 dan naik kembali pada 80 ribu km yakni Rp 3.450.600. Pada kilometer ke 90 ribu dan 100.000, biaya servis Triton Rp 1.445.600 dan Rp 2.849.600.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya