Pemerintah Dorong AMMDes untuk Pacu Perekonomian Desa

Mendes PDTT melihat langsung dua unit AMMDes, yakni yang menggunakan aplikasi pengolah serabut kelapa dan perontok multiguna

oleh Arief Aszhari diperbarui 24 Sep 2019, 18:25 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2019, 18:25 WIB
IMX
AMMDes modifikasi ikut ramaikan IMX 2018. (Septian/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bengkulu - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin), memfasilitasi sejumlah pelaku industri dalam negeri untuk berpartisipasi dalam gelaran Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional XXI tahun 2019 di Bengkulu.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) ini berlangsung di Bengkulu, 22 sampai 25 September 2019.

"Untuk tahun ini, kami menampilkan produk unggulan dari PT. Solo Manufaktur Kreasi (SMK), PT. Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI), dan PT. Sefator Deos Maks. Selain itu, Kemenperin menampilkan produk hasil riset Balai Besar dan Balai Riset dan Standarisasi (Baristand) Industri,” kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Ardika dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Senin (24/9/2019).

Lanjut Putu, pihaknya mendukung penuh pelaksanaan TTG nasional ini karena menjadi ajang bagi para inventor, kreator, dan inovator teknologi dari desa-desa di berbagai daerah untuk mempromosikan hasil temuannya. Apalagi, tema tahun ini mengaitkan dengan upaya meningkatkan inovasi teknologi dalam kesiapan menyongsong era industri 4.0, yang dapat dimanfaatkan bagi masyarakat pedesaan.

"Guna mendukung tujuan tersebut, maka kami tunjukkan beberapa karya anak bangsa dari industri kita. Contohnya, Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) yang diproduksi PT KMWI telah mendapat pujian dari Bapak Eko Putro Sandjojo karena dapat meningkatkan produktivitas di pedesaan secara lebih efektif sehingga mendorong kegiatan ekonomi dan penguasaan teknologi tepat guna," paparnya.

Gelar TTG Nasional XXI dibuka secara resmi oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo pada Minggu (22/9). Mendes PDTT melihat langsung dua unit AMMDes, yakni yang menggunakan aplikasi pengolah serabut kelapa dan perontok multiguna.

"Saat itu, AMMDes pengolah serabut kelapa cukup mendapat perhatian dari para pengunjung. Sebab, sejalan dengan upaya Kemenperin dalam menjalankan hilirisasi industri kelapa, serabut kelapa itu bisa banyak dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai tambah tinggi. Misalnya untuk jok, panel dan insulator kendaraan bermotor," tegas Putu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pengembangan AMMDes

Dalam waktu dekat, AMMDes pengolah serabut kelapa akan dilakukan pilot project di Kabupaten Indragilir Hilir, Kab. Pangandaran dan Kab. Ciamis dengan menggandeng koperasi dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di wilayah setempat. "Selain bisa menjadi jok kendaraan, serabut kelapa dapat diolah pula menjadi produk turunan lain seperti coco fiber, coco peat, coco board, coco bed, furnitur dan akustik serta bahan bangunan lainnya," imbuhnya.

Sementara itu, AMMDes perontok multiguna bisa dimanfaatkan sebagai pengupas berbagai komoditas, di antaranya beras, jagung, dan kopi.

"Jadi, semua aplikasi dapat dikembangkan sesuai kebutuhan masyarakat di pedesaan. Sangat luas penggunaannya. Karena AMMDes ini juga dilengkapi power take off (PTO), yang bisa menggerakkan alat-alat pertanian dan diffential lock dengan ban yang bisa disesuaikan dengan medan jalannya, sehingga tidak selip untuk menempuh medan ekstrim dan infarstruktur minim," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya