Liputan6.com, Jakarta - Tak sama dengan skuter matik, motor jenis bebek dan sport menggunakan gir dan rantai untuk sistem penggerak. Memiliki tugas penting, kedua komponen ini wajib dirawat agar selalu tetap prima.
Harus menyalurkan tenaga dari mesin ke roda, gir dan rantai tentu memiliki masa pakai. Sebelum rantai motor putus dan motor tak lagi bisa berjalan, pemilik kendaraan seharusnya tahu kapan waktu yang tepat untuk mengganti dua komponen penting ini.
Advertisement
Baca Juga
Seperti dilansir Federal Oil, gejala gir dan rantai sudah harus diganti akan diawali dengan terdengarnya bunyi kasar ketika kendaraan dipacu dijalan.
Berasal dari rantai, pemilik kendaraan bisa menghilangkan suara dengan melumasi dan mengatur keregangannya. Apabila rantai masih bisa diatur dan suara kasar hilang ketika dilumasi, komponen ini masih dalam kondisi baik.
Namun, rantai perlu diganti apabila komponen ini masih saja terlalu renggang dan mengeluarkan suara kasar meski sudah diatur.
Untuk bagian gir, pemilik kendaraan cukup mengecek bagian mata. Kalau bagian ujung mata gir sudah meruncing, itu artinya gir motor sudah harus diganti dengan yang baru.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pergantian Setiap 25 Ribu Kilometer
Penggantian gir dan rantai biasanya akan dilakukan setiap 25.000 KM. Meski demikian, cara pengendara memacu kendaraan juga sangat berpengaruh pada umur rantai dan gir.
Rantai yang sudah terlalu renggang berisiko putus di jalan apabila terus dipaksakan. Pergantian gir dan rantai sebaiknya dilakukan bersamaan, agar performa sistem penggerak bisa bekerja dengan maksimal.
Advertisement