Liputan6.com, Jakarta - Tren motor trail tengah naik daun di Indonesia. Namun bagi yang punya budget terbatas tentu agak berat untuk meminang motor trail. Apalagi untuk yang kapasitas mesinnya kecil seperti 150cc saja rata-rata harganya di atas Rp 30 jutaan.
Apalagi jika tujuan membeli trail, untuk sekadar disiksa ke medan offroad, serta dimodifikasi sedemikian rupa. Tentu perlu menyiapkan uang ekstra lagi untuk itu. Nah, tak ada salahnya melirik unit bekas sebagai opsi. Seperti yang kami rangkum berikut ini.
Viar Cross X 150
Advertisement
Sejauh ini, Viar Cross X 150-lah yang paling ekonomis. Pada beberapa platform market place, harga bekasnya hanya Rp 10 jutaan. Namun untuk mendapat unitnya, takkan semudah mencari Kawasaki KLX atau Honda CRF.
Baca Juga
Layanan purna jual pun tak sematang para kompetitor. Dan kami yakin, tak semua dari teman-teman bisa menerima soal merek. Namun, sah saja dijadikan opsi untuk Anda yang berniat mengoprek motor penggaruk tanah.
Meski berbekal mesin 149 cc SOHC, kemampuan Cross nyatanya tak sekuat lawan sekelas, di atas kertas. Ia hanya sanggup menoreh tenaga 9,9 Hp/ 7.500 rpm dan torsi 9,8 Nm/ 7.000 rpm. Dan untuk sistem pengabutannya sendiri, masih memakai karburator. Namun yang menarik, tenaga tadi hanya bertanggungjawab menarik bobot 104 kg. Cukup ringan.
Salah satu hal yang unggul lagi, fork upside down hadir sebagai standar. Meski performanya belum bisa dianggap benar-benar impresif. Setidaknya dari sisi tampilan membuatnya terlihat kokoh dan kekar. Sayang, komposisi ban masih memakai ukuran 19-16.
Tapi sebetulnya, kekurangan-kekurangan yang ada boleh jadi terobati dengan beberapa modifikasi. Mengingat harganya yang cuma Rp 10 juta, pasti budget modifikasi juga lebih banyak. Sehingga Anda tak perlu risau membeli banyak barang aftermarket.
Kawasaki KLX150
Paling menarik menurut kami, Kawasaki KLX150 lawas. Terpercaya dan sudah terbukti kemampuannya. Untuk unit keluaran 2009 sampai 2011, kami temukan mulai Rp 14 - Rp 15 jutaan saja. Bahkan lebih murah dari harga Honda Scoopy baru. Lantas generasi di atas itu, harganya mencapai Rp 18 juta sampai Rp 20 jutaan lebih. Sejatinya, apapun generasi yang dipilih, hanya permasalahan usia pakai. Hingga kini KLX belum mengalami ubahan dari sisi teknis. Beberapa sektor pendukung saja yang ditambahkan.
Bekalan jantung pacu 144 cc SOHC, sudah cukup terbukti bisa melahap rintangan medan offroad. Meski dalam keadaan standar sekalipun. Ia sanggup mengail tenaga 11,83 Hp/ 8.000 rpm dan torsi 11,3 Nm 6.500 rpm. Cukup kalau untuk menarik bobotnya yang sebesar 116 kg. Translasi daya itu diperbantukan oleh gearbox manual lima percepatan ke roda belakang.
Menjadi opsi paling menarik bukan tanpa alasan. Begini, asumsikan Anda memiliki budget Rp 25 juta dan berhasil meminang KLX150 bekas standar seharga Rp 15 juta saja. Praktis budget modifikasi masih banyak. Pertama, bisa meliputi kaki-kaki. Setidaknya swing arm aluminium, pelek dan ban 21-18 bermotif pacul murni, sudah pasti terbeli. Selanjutnya, kebutuhan akan kampas dan per kopling after market, hingga ukuran gear depan-belakang yang lebih besar, bisa terpenuhi. Hal ini merupakan dasar dalam memodifikasi trail untuk offroad.
Berikutnya, stang fatbar juga bisa dibeli dengan budget sisa itu. Tentu dengan penyesuaian merek-merek tertentu. Tak bisa semuanya kelas papan atas. Dan jika berencana mengoprek performa, mengganti karburator dan exhaust, rasanya sudah cukup untuk offroad amatir. Soal ketersediaan barang di bengkel-bengkel aftermarket, tak perlu risau. Sangat mudah ditemukan.
Â
Honda CRF150L
Karena tergolong masih baru (2017), jangan harap presentase depresiasinya besar. Dalam platform jual beli online, paling-paling titik termurahnya Rp 26 jutaan. Tak semenggiurkan KLX lawas. Namun, ia memiliki beberapa keunggulan dasar yang tak dimiliki sang kompetitor.
Adalah teknologi PGM-FI alias sistem bensin injeksi. Racikan ini tentu bisa membuat pembakaran lebih sempurna. Plus berpengaruh pada efisiensi bahan bakar. Dan juga, setelannya tak bakal mudah berubah.
Harus diakui, gendongan jantung mekanis CRF juga lebih jempolan. Produksi tenaga 12,7 Hp/ 8.000 rpm dan torsi 12,4 Nm/ 6.500 rpm berhasil ditoreh, dari mesin 149 cc SOHC-nya. Sementara soal transmisi, sama dengan KLX. Memakai tipe manual lima percepatan.
Menyoal fork upside down dan konfigurasi ban 21-18 sebagai standar, kami rasa sama dengan KLX, jika sudut pandangnya seharga Rp 26 jutaan. Anda bisa meminang trail Geng Hijau dengan spesifikasi selengkap itu pada seri BF bekas, yang harganya sebanding. Namun, kadang spare part bawaan standar pun kurang memuaskan. Sehingga besar kemungkinan para pegiat offroad mengubah lagi dengan barang after market.
Pada prinsipnya, aspek modifikasi dasar CRF tak berbeda jauh dengan KLX. Meliputi kaki-kaki, kopling, dan penggerak. Harga spare part aftermarketnya pun kurang lebih sama. Namun urusan meracik performa, tak bisa semudah itu. Sistem injeksi perlu disetel memakai komputasi khusus, atau menambah semacam piggyback. Tak bisa diatur atau diganti semudah sistem karburator.
Ketimbang KLX lawas, sudah pasti memodifikasi CRF membutuhkan budget lebih besar. Namun bagi yang terlanjur suka dengan merek Honda. Dan menginginkan trail injeksi, tak ada salahnya meminang motor ini. Toh performa mesin juga memang sedikit lebih baik.
Sumber: Oto.com
Advertisement