Liputan6.com, London - Suzuki Jimny terbaru merupakan mobil 4x4 yang relatif terjangkau, indennya pun mengular di berbagai negara. Meskipun demikian, rupanya Suzuki Jimny akan disuntik mati di Inggris.
Keputusan tersebut tidak ada hubungannya dengan angka penjualan, melainkan akibat emisi yang tidak memenuhi regulasi terkini.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan informasi dari Suzuki yang dikutip dari Autocar, Suzuki Jimny akan pensiun setelah semua pesanan konsumen dipenuhi dalam waktu 4-5 bulan mendatang.
Dilansir Carscoops, dengan disuntiknya Jimny, maka Suzuki Inggris hanya menawarkan model mild hybrid, seperti Ignis, Swift, Swift Sport hatchback, Vitara dan S-Cross crossover.
Saat ini Suzuki Jimny masih ditawarkan di pasar lain selain Eropa Kontinental, misalkan saja di Jerman dibanderol $23.004 atau setara Rp332 juta.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Suzuki Pertimbangkan Jimny Versi 5 Pintu
Generasi terbaru Suzuki Jimny menuai sukses besar. Bahkan di Indonesia, inden mobil ini hingga bertahun-tahun.
Di India pun, Jimny sangat diminati. Atas keberhasilan besar ini, Suzuki India berencana untuk melahirkan Jimny model terbaru.
Â
Mengutip dari Gaadiwaadi.com, Maruti Suzuki kabarnya tengah mempersiapkan Suzuki jimny 5-pintu khusus untuk pasar India. Hanya saja, mobil SUV itu tak akan dirilis dalam waktu dekat, sekitar 2022-2023.
Pihak Maruti Suzuki memang masih belum memberi keterangan mengenai rumor tersebut. Yang jelas, Suzuki Jimny nantinya akan terlahir sebagai penerus Maruti Gypsy di India.
Sebelumnya, pihak Suzuki Filipina sempat menyatakan bahwa ada kemungkinan Suzuki Jimny 5 pintu akan dihadirkan. General Manager Suzuki Australia, Michael Pachota, juga pernah menyatakan hal serupa.Â
Advertisement
Masih Dipertimbangkan
Meski demikian, Suzuki Jimny 5 pintu masih sebatas pertimbangan. Pihak Suzuki Filipina pun menyebut bahwa bisa jadi ini adalah varian long-wheelbase (LWB) dengan jarak antar sumbu roda yang lebih panjang.
Untuk sementara ini, masih belum ada informasi resmi bahwa Suzuki Jimny 5 sedang dikembangkan. Pabrikan asal Jepang itu pun sangat tertutup terkait pusat riset mereka.