Nissan RE-Leaf Bukan Mobil Listrik Sembarangan, Spesifikasinya Memukau

Nissan memperkenalkan prototipe RE-Leaf sebagai mobil listrik penanggulangan bencana. Mobil ini merupakan hasil rombakan dari sang hatchback listrik untuk merespon kedaruratan di daerah bencana.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2020, 17:02 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2020, 17:02 WIB
Nissan Leaf
Nissan Leaf untuk penanggulangan bencana. (Nissan Eropa)

 

Liputan6.com, Jakarta - Nissan memperkenalkan prototipe RE-Leaf sebagai mobil listrik penanggulangan bencana. Mobil ini merupakan hasil rombakan dari sang hatchback listrik untuk merespon kedaruratan di daerah bencana.

Perkembangan teknologi mobilitas memang memberikan semakin banyak nilai tambah di samping alat transportasi. Seperti eksistensi EV yang dipertontonkan Nissan ini, mendukung untuk merespons kondisi darurat.

“Melalui Nissan Intelligent Mobility, kami terus mengeksplor cara agar mobil listrik dapat memperkaya hidup, lebih dari sekadar transportasi niremisi. Konsep seperti RE-Leaf menampilkan kemungkinan pemanfaatan EV dalam manajemen bencana. Sekaligus juga mendemonstrasikan bahwa teknologi pintar dan bersih dapat menyelamatkan nyawa serta mendukung ketahanan lebih baik untuk masa depan,” komentar Head of Electric Passenger Cars & Infrastructure Nissan Eropa, Helen Perry lewat siaran persnya (29/9).

Sorotan utama dari RE-Leaf sendiri adalah pemanfaatan lebih jauh dari sistem kelistrikan. Pasalnya, sistem pengisian dua arah merupakan fitur standar Leaf.

Dengan demikian, tidak hanya dapat di-charge dari luar, daya listrik tersimpan dapat pula ia muntahkan.

Jelas bermanfaat di daerah terdampak, terutama jika aliran listrik terputus total. Menggambarkan bahwa EV dapat digunakan sebagai supply listrik darurat.

 

Jadi Sumber Listrik

Begitu memerankan sumber listrik portable, baterai 62 kWh pada Leaf e+ bisa dipakai untuk bermacam peralatan. Diklaim sanggup menghidupkan satu rumah rata-rata di Eropa sampai enam hari.

Ketika datang sebagai recovery vehicle, ia pun dapat memberikan sokongan daya peralatan 230v terus menerus sampai 24 jam. Contoh Electric jack Hammer, Pressure Ventilation Fan, pemanas sup 10 liter, ventilator pernapasan, atau lampu makanan LED 100 watt.

Jangan terkecoh dengan wujud bergaya reli. RE-Leaf bukanlah sebuah zero car atau purwarupa dunia balap – meski ide itu tidak kalah menarik bila semakin banyak pabrikan turut meramaikan kompetisi EV di atas tanah.

Yang jelas terdapat berbagai modifikasi guna mendukung kemampuan menerjang medan tak bersahabat. Tentu merupakan komponen krusial bagi sebuah kendaraan emergency.

Ketimbang Leaf standar, kuda-kuda sang purwarupa lebih jangkung sampai 70 mm. Tidak masalah bila harus menyusuri pelosok atau menembus jalan rusak.

 

Ubahan Lain

Pun Nissan tidak asing di dunia sistem penggerak AWD guna memberikan kapabilitas tambahan. Walau sebenarnya RE-Leaf berbasis varian Tekna tanpa AWD, yang pasti pabrikan sudah punya teknologi e-4ORCE untuk dimanfaatkan.

Selain lebih jangkung, kaki Nissan Leaf crossover ini ikutan melar (+90 mm di depan dan +130 mm di belakang). Perlindungan area kolong ditugaskan kepada sump guard khusus.

Tentu sepatu tidak dibiarkan standar, mengenakan pelek Compomotive MO5 berukuran 17 inci dibungkus ban All-Terrain BF Goodrich. Atas ubahan kaki-kaki ini tubuhnya dipasang over fender GRP selebar 40 mm serta kepet lumpur.

Interior dibikin trondolan tanpa kursi belakang. Ya, sang hatchback memang tidak ditujukan untuk mengangkut penumpang melainkan alat respon pertama. Area penumpang belakang dikonversi demi ruang bagasi.

Nah tertanam rangka pemisah agar barang tidak tumpah ke kokpit. Ketika sampai zona bencana, dari bagasi muncul layar LED 32 inci dan power supply. Dapat menjadikan RE-Leaf sebagai pusat operasional untuk komunikasi sekaligus mengatur proses recovery

Sumber: Oto.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya