Liputan6.com, Washington, D.C. - Berpotensi terbakar di sektor mesin, Jeep Grand Cherokee EcoDiesel di wilayah Amerika Utara harus ditarik kembali atau recall.
Dalam dokumen yang diajukan ke National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), Jeep menegaskan, masalah yang terjadi pada kendaraan terkait dengan pendingin resirkulasi gas buang mesin.
Advertisement
Baca Juga
Seiring berjalannya waktu, komponen ini disebut dapat retak akibat tekanan. Jika ini terjadi, pendingin yang telah dipanaskan sebelumnya akan menguap ke dalam intake manifold. Pendingin ini pada akhirnya bisa terbakar dan memicu kebakaran mobil.
Seperti dilansir Carscoops, Senin (30/11/2020), Jeep secara resmi mengonfirmasi penarikan yang terjadi berdampak pada 34.334 unit kendaraan. Dari jumlah tersebut, 28.884 berada di Amerika Serikat dan sisanya di Kanada.
Gejala utama dari masalah potensial ini ialah pendingin serta pemanas pada kendaraan tidak berfungsi. Sebagai perusahaan yang menaungi, Fiat Chrysler Automobiles akan langsung menghubungi pemilik dan dealer untuk mengganti pendingin EGR secara gratis.
Jika perlu, teknisi juga akan memeriksa intake manifold. Terus melakukan persiapan, penarikan kembali kendaraan diharapkan dapat dimulai pada 31 Desember 2020.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemilik Kendaraan Bisa Melakukan Pemeriksaan
Selain itu, pemilik kendaraan yang berpotensi mengalami recall juga dapat memeriksakan mobil dengan mengunjungi lokasi yang telah ditetapkan.
Sebelumnya, Jeep secara resmi mengumumkan penarikan model Cherokee yang diproduksi tahun 2014 hingga 2017. Recall harus dilakukan karena mobil berpotensi kehilangan tenaga penggerak.
Berlangsung di bulan Juni, penarikan ini memlibatkan 67.248 model Cherokee yang tersebar di Amerika Serikat.
Advertisement