Rahasia Rimpang Jahe, Bantu Turunkan Kolesterol Tinggi dan Jaga Jantung Sehat

Jahe tidak hanya digunakan dalam masakan tetapi juga memiliki nilai pengobatan tradisional yang tinggi.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 19 Jan 2025, 13:53 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2025, 13:53 WIB
Ilustrasi Jahe
Ilustrasi Jahe. Photo by Freepik... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Sejak 2023, jamu telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO. Sebagai bagian dari tradisi herbal Nusantara, jamu menggunakan berbagai tanaman, salah satunya jahe, yang telah digunakan selama berabad-abad sebagai bahan pengobatan tradisional. 

Jenis-Jenis Jahe

Jahe, meski sering dianggap sebagai bahan dapur biasa, memiliki struktur unik. Tanaman herbal ini termasuk dalam keluarga terna dengan rimpang yang harum dan kaya manfaat. 

Berdasarkan ukurannya, jahe dibagi menjadi tiga jenis utama: jahe putih besar, jahe putih kecil, dan jahe merah. Rimpang ini tidak hanya digunakan dalam masakan tetapi juga memiliki nilai pengobatan tradisional yang tinggi. Tak hanya dapat menghangatkan badan, jahe pun disebut dapat menurunkan kadar kolesterol tinggi

Kandungan Aktif Jahe Dipengaruhi Lingkungan

Menurut Kementerian Pertanian, kandungan aktif dalam jahe dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti tanah dan iklim. Ahli Toksikologi Forensik Universitas Udayana, Prof. I Made Agus Gelgel, menekankan pentingnya memastikan kualitas zat aktif dalam jahe, karena kandungannya dapat berbeda di berbagai wilayah.

“Jadi, misalnya, tanaman herbal yang ditanam di Dieng dengan yang ditanam di Jakarta bisa saja berbeda, karena faktor tanah, udara, hingga lingkungan di sekitar bisa mempengaruhi,” ujar Gelgel seperti dikutip dari laman Sehat Negeriku. 

 

Manfaat Jahe untuk Kesehatan

1. Meredakan Nyeri Sendi

Penelitian menunjukkan konsumsi jahe dapat membantu meredakan nyeri sendi akibat osteoartritis. Minyak jahe yang dioles juga terbukti efektif mengurangi rasa sakit pada sendi.

2. Mengurangi Kram Menstruasi

Studi membandingkan efek jahe dengan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dalam mengurangi nyeri menstruasi. Hasilnya, jahe mampu memberikan efek yang setara dengan NSAID, menjadikannya alternatif alami untuk mengatasi nyeri.

3. Menjaga Stabilitas Gula Darah

Gingerol, senyawa aktif dalam jahe, diketahui membantu menstabilkan kadar gula darah. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi 2 gram jahe bubuk per hari dapat menurunkan gula darah puasa pada penderita diabetes tipe 2.

4. Meredakan Gangguan Pencernaan

Jahe dikenal efektif melawan mual, baik pada wanita hamil, pasien pascaoperasi, maupun penderita mabuk perjalanan. Selain itu, jahe membantu mempercepat pergerakan makanan di saluran cerna, mengurangi ketidaknyamanan akibat pencernaan lambat.

5. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Kandungan dalam jahe diyakini dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida, yang berkontribusi pada kesehatan jantung.

 

Kandungan Gizi dan Zat Aktif dalam Jahe

Jahe mengandung gingerol, senyawa utama yang memberikan aroma khas dan beragam manfaat kesehatan. Selain itu, jahe kaya akan vitamin C, vitamin B6, magnesium, potasium, dan serat. Fitokimia seperti shogaol dan paradol juga berperan dalam efek anti-inflamasi dan antinyeri yang ditawarkan jahe.

Pusat Nasional Informasi Bioteknologi (NCBI) menyarankan konsumsi jahe dalam porsi 170 mg hingga 1 gram bubuk per hari. Senyawa aktif ini bekerja di saluran pencernaan, memberikan efek menenangkan, mengurangi rasa sakit, dan menghilangkan mual.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya