Suzuki Ecstar Team Dapat Sokongan dari Monster Energy

Keberhasilan Joan Mir merebut gelar juara dunia MotoGP 2020, membuat Monster Energy kepincut mendukung Suzuki Ecstar

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Des 2020, 17:04 WIB
Diterbitkan 04 Des 2020, 17:04 WIB
Berjaya di MotoGP Eropa, Joan Mir Selangkah Lagi Sabet Gelar Juara Dunia MotoGP 2020
Pembalap Suzuki, Alex Rins, dibuntututi Joan Mir saat beraksi pada balapan MotoGP Eropa di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Minggu (8/11/2020). Joan Mir finis pertama dengan catatan waktu 41 menit 37,297 detik. (AP/Alberto Saiz)

Liputan6.com, Jakarta - Keberhasilan Joan Mir merebut gelar juara dunia MotoGP 2020, membuat Monster Energy kepincut mendukung Suzuki Ecstar. Bukan sebatas penghias, brand minuman berenergi itu bahkan meminta tempat khusus sebagai sponsor utama tim. Dikatakan dalam keterangan rilis resmi, kerjasama keduanya dimulai 2021 hingga beberapa tahun ke depan.

"Kami sangat bangga mengumumkan kemitraan antara Monster Energy dan Monster Energy, sebagai langkah memperluas dan memperkuat komitmen dukungan kami terhadap MotoGP dan balap motor di seluruh dunia. Tahun 2020 telah menjadi tahun luar biasa bagi semua orang yang terhubung dengan tim. Kami berharap dapat melanjutkan perjalanan menakjubkan yang telah dilakukan Suzuki dan para pembalap mereka di MotoGP," kata Rodney Sacks, Chairman & CEO Monster Energy Company dalam keterangan resminya.

Untuk diketahui, produk minuman asal Amerika Serikat ini diketahui sudah dua musim belakangan ini mendukung Mir maupun Alex Rins. Satu alasan utama yang membuat Monster ingin naik tahta, jelaslah merujuk kepada kepuasan mereka terhadap kinerja duo joki Spanyol tersebut.

"Kami bangga mendapatkan dukungan ini untuk proyek kami mulai tahun depan dan seterusnya. Terutama setelah musim yang menakjubkan. Ini sangat penting bagi merek kami setelah meraih gelar pada peringatan 100 tahun Suzuki, dan saya yakin kami dapat memulai hubungan yang baik bersama Monster. Kami yakin perjanjian ini dapat membawa hasil bagus untuk kami juga di masa depan - kami sangat senang merasakan energi mereka bersama kami!” ungkap Shinichi Sahara, Project Leader dari SMC.

Lebih lanjut dikatakan Davide Brivio, manajer tim Suzuki Ecstar, negosiasi antar kedua belah pihak sebetulnya sudah terjadi sebelum MotoGP 2020 dimulai. Ia juga mengakui bahwa dukungan terhadap Mir dan Rins menjadi 'jembatan' dalam proses pendekatannya kepada pihak Monster.

"Kami akan mencoba memberikan kontribusi terbaik kami untuk aktivitas pemasaran mereka. Saya yakin kedua merek akan mendapat banyak manfaat dari kemitraan ini. Kami sangat senang untuk memulai kerjasama ini serta mencoba untuk berbagi momen hebat di masa depan bersama," pungkas Brivio.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Nama Tim Belum Diputuskan

Meski begitu, belum ada ketetapan ihwal penamaan tim ini di kompetisi mendatang. Bilapun menilik ke tim lain, ada kemungkinan kubu Hamamatsu memakai nama Monster Energy Suzuki. Sama halnya Monster Energy Yamaha lantaran status mereka sebagai sponsor utama.

Sudah pasti pula penempatan logo merek menempati posisi ideal di fairing depan, samping hingga buritan Suzuki GSX-RR. Dan, turut memengaruhi pula kombinasi warna 'baju' yang dipakainya nanti karena otomatis ikut menghiasi racing suit para pembalap.

Lalu kapan kita bisa melihatnya? Pemandangan baru Suzuki Ecstar ini setidaknya akan terlihat mulai tes pramusim MotoGP 2021. Berharap saja ke depan hadir motor-motor buatan Suzuki berlabelkan Monster Energy. Patut ditunggu. 

Meski sukses marih gelar juara dunia, namun tim Suzuki Ecstar tak jumawa. Manajer Tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio, mengaku pihaknya tersanjung ketika para rival menyebut motor GSX-RR sebagai motor sempurna di MotoGP saat ini. Meski demikian pabrikan asal Hamamatsu, Jepang, ini tak mau besar kepala.

Penampilan Suzuki musim ini memang mentereng. Pabrikan berlogo 'S' itu sukses meraup 11 podium, yakni 7 lewat Joan Mir dan 4 lewat Alex Rins. Masing-masing rider mengoleksi satu kemenangan. Suzuki Ecstar pun jadi juara dunia tim musim ini, disusul Mir yang merebut gelar pembalap, dan Rins duduk di peringkat 3 di klasemen.

 

Motor Paling Seimbang

Toh Brivio tetap merendah dan lebih memilih menyebut GSX-RR sebagai motor paling seimbang. "Entah apakah motor kami memang motor yang sempurna. Tapi saya rasa motor ini punya keseimbangan yang sangat baik di semua area. Mesin bagus, sasis bagus, cocok dengan segala jenis ban. Dan ini juga berkat kombinasi antara motor dan pembalap, karena pembalap juga belajar," ungkap Brivio via Autosport, Selasa (1/12/2020).

Faktanya, Suzuki merupakan pabrikan dengan dana balap terendah kedua di MotoGP setelah Aprilia Racing. Sejak kembali ke MotoGP pada 2015 lalu, Suzuki akhirnya membentuk departemen balap sendiri, yakni Suzuki Racing Company, seperti halnya Honda Racing Corporation (HRC), Yamaha Motor Racing (YMR), dan Ducati Corse.

Namun, biaya balap mereka untuk MotoGP harus mereka dapatkan sendiri alih-alih dapat dari petinggi terpuncak Suzuki.

"Suzuki pabrikan besar, dan saya rasa finansialnya juga. Tapi dana untuk balapan tidaklah sebesar pabrikan lain. Jadi, tak punya sumber dana 'tanpa batas' memaksa kami lebih kreatif dan coba berpikir lebih jauh. Contohnya, staf kami lebih sedikit dibanding tim lain, walau kadang kami juga ingin menambah jumlah orang," tutur Brivio.

Sumber: Oto.com

Infografis MotoGP

Infografis MotoGP
Infografis MotoGP yang membahas soal peluang Joan Mir dan pembalap lain jadi juara dunia baru (Liputan6.com/Trie Yas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya