Liputan6.com, Jakarta - Tak ada yang ingin mengalami mobilnya terbakar saat mengisi bensin di SPBU. Selain merugikan diri sendiri, mobil terbakar juga dapat dipastikan merugikan orang lain.
Untuk mencegah hal tersebut terjadi, menurut Auto2000, setidaknya terdapat 8Â upaya yang bisa Anda lakukan. Berikut 8 langkah pencegahan mobil terbakar di SPBU yang wajib Anda ketahui
Baca Juga
1. Mematikan Mesin Mobil
Advertisement
Mematikan mesin mobil merupakan prosedur standar yang selalui diingatkan oleh petugas SPBU, sayangnya masih saja ada yang mengabaikan peraturan ini. Mesin mobil yang menyala bisa memicu terjadinya percikan api saat bertemu uap bensin, terlebih bila ada masalah di sistem kelistrikan mobil seperti kabel busi bocor.
2. Dilarang Pakai Ponsel
Uap bahan bakar bisa menjalar dari celah antara nozzle pengisian dan lubang tangki bensin saat sedang melakukan pengisian bahan bakar. Ketika uap bahan bakar bertemu energi listrik dari sinyal ponsel, potensi terbakar bisa muncul.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
 3. Jaga Jarak Aman
Tidak hanya ketika mengemudi di jalan, Anda harus menjaga jarak aman dengan mobil lain di dalam SPBU. Pasalnya, andai sampai terjadi sesuatu seperti mobil di depan atau bahkan mobil Anda terbakar, masih cukup ruang untuk menghindar.
4. Kecepatan Maksimal 10 Km/jam
Saat memasuki SPBU, segera kurangi kecepatan mobil hingga di bawah 10 km/jam dan cukup sekitar 5 km/jam saja di area dispenser untuk menghindari risiko kecelakaan saat mobil berjalan di dalam pom bensin. Termasuk menjaga apabila mobil kecelakaan tidak berakibat fatal lantaran efek tabrakannya tidak terlalu besar.
5. Siapkan Alat Pemadam Api Ringan
Tidak ada salahnya menyiapkan alat pemadam api ringan (APAR) di dalam mobil. Dengan begitu, AutoFamily bisa memberikan pertolongan pertama pada mobil yang terbakar guna meminimalkan kerusakan dan korban jiwa. Saat ini banyak APAR dijual di toko online atau toko khusus alat pemadam kebakaran.
Â
Advertisement
6. Lepaskan Safety Belt
Alasannya sederhana saja, jika sampai ada kondisi darurat, semua penumpang bisa keluar dari mobil dengan cepat. Karena saking paniknya, penumpang justru kesulitan membuka safety belt lantaran secara otomatis justru akan mengunci saat diberi tekanan oleh tubuh yang ingin segera keluar dan membuatnya kian sulit dibuka.
7. Perhatikan Nozzle Pengisi dan Lubang Tangki Bensin
Pastikan nozzel pengisi bensin menyentuh mulut lubang tangki bensin untuk menghindari timbulnya listrik statis yang bisa menyulut api. Pastikan pula operator SPBU tidak mengangkat nozzle jika masih ada bensin yang menetes dan menunggu hingga bensin benar-benar berhenti mengalir.
8. Menjaga Kondisi Mobil
Seperti telah disebutkan di atas, salah satu yang wajib diperhatikan adalah jangan sampai ada kerusakan pada mobil, seperti kabel busi bocor, yang sanggup memicu kebakaran di pom bensin.
Infografis Dilema Libur Panjang Akhir Tahun 2020
Advertisement