Liputan6.com, Jakarta - Subaru sudah mengambil langkah untuk menutup pabrik mobil mereka di Lafayette, Indiana, Amerika Serikat, terkait kelanggan chip yang tengah melanda semua pabrikan otomotif. Akibatnya, dengan kejadian tersebut maka Subaru memutuskan untuk menutup pabrik mereka mulai saat ini hingga akhir bulan April 2021.
Hal tersebut langsung diungkapkan seorang juru bicara Subaru kepada Reuters, mengenai tutupnya pabrik tersebut merupakan hal pasti. Mengenai kapan akan dibuka kembali, ia tidak bisa menyebutkan secara pasti. Hal tersebut bergantung pada beberapa faktor.
Jika beberapa produsen otomotif lainnya seperti General Motors, Ford, dan Stellantis, memiliki banyak pabrik. Tidak begitu dengan Subaru, di mana mereka hanya memiliki dua pabrik, yakni di Indiana dan satu lagi di Jepang.
Advertisement
Akibat dari penutupan pabrik tersebut karena kelangkaan microchip, Subaru, merugi karena sebanyak 15.000 unit kendaraan harus terpaksa dihentikan. Beberapa model yang dihentikan produksinya dari pabrik Lafayette, Indiana, antara lain adalah Impresa, Subaru Outback, Legacy dan Ascent.
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini
Masalah Beruntun Akibat Penutupan Pabrik
Dampak lain yang harus diterima oleh perusahaan akibat penutupan pabrik tersebut, jaringan penjualan mereka yang ada di sana harus bertahan dengan stok unit yang ada. Mereka tidak bisa melakukan order beberapa model tadi karena produksinya terpaksa dihentikan oleh prinsipal.
Beberapa kalangan pengamat otomotif di sana menilai masalah ini akan terselesaikan dalam waktu yang lama. Pasalnya, untuk mengatasi kelangkaan microchip, produksi yang harus dijalankan begitu panjang.
Selain harus terpaksa menghentikan produksinya, masalah yang dihadapi oleh Subaru adalah pemangkasan gaji karyawan, serta stok yang terus menipis di setiap jaringan penjualan mereka di sana.
Advertisement