Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jerman melakukan pembatasan kecepatan sepeda motor di beberapa wilayah. Kebijakan ini sontak mendapat reaksi dari bikers yang tidak setuju dengan adanya larangan tersebut.
Sikap yang menentang regulasi baru tersebut dilakukan ribuan bikers yang melakukan aksi turun ke jalan. Beberapa wilayan yang nantinya akan dibatasi kecepatannya adalah Nuremberg, Leipzig, Munich, Oldenburg, Cologne dan Stuttgart.
Aturan pembatasan yang akan dilakukan terhadap pengendara motor ini adalah, mereka wajib menempuh kecepatan 50 kpj khusus di jalan raya Bundesstra 500. Melihat pembatasan yang diterapkan di wilayah tersebut, banyak pengendara menilai bahwa itu justru akan mengurangi kenikmatan mereka dalam berkendara.
Advertisement
Pasalnya, pada wilayah tersebut merupakan jalan terbaik di Eropa sehingga dengan adanya penerapan pembatasan kecepatan, akan menghalangi kenikmatan berkendara dan akan menempatkan mereka dalam bahaya jika penerapan tersebut tetap dilakukan.
Alasan Pemerintah Melakukan Pembatasan
Namun di lain sisi, bagi pihak berwenang pembatasan kecepatan tersebut dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna jalan.
Di samping itu, mereka juga berdalih bahwa dengan adanya pembatasan kecepatan ini juga diharapkan bisa mengurangi polusi suara yang dihasilkan dari motor-motor tersebut.
Sejatinya, protes ini sudah diketahui oleh Federasi Pengendara Sepeda Motor Eropa (FEMA) dan mereka menyerukan adanya negosiasi antara pengendara, aliansi serta pejabat lokal untuk merumuskan sesuatu hal yang baik untuk kedua belah pihak.
Namun, langkah tersebut belum bisa dilakukan karena satu dan lain hal. Di samping itu, jika tuntutan mereka belum bisa diterima oleh para pemegang kekuasaan dan regulasi tersebut terus digulirkan, maka bikers Jerman akan mengancam untuk melakukan protes lanjutan secara besar-besaran pada Agustus 2021 mendatang.
Advertisement