Liputan6.com, Jakarta - Bisnis asuransi tidak bisa lepas dari penjualan kendaraan bermotor di Indonesia. Pasalnya, semakin meningkatnya penjualan mobil atau motor di Tanah Air, tentunya berimbas juga bagi penjualan proteksi roda empat dan roda dua tersebut.
Dijelaskan Direktur Zurich Asuransi Indonesia, Wayan Pariama, kinerja positif asuransi kendaraan selama 2021, tentu saja mencerminkan daya tahan industri yang tangguh.
Meskipun, seperti diketahui, berbagai sektor termasuk otomotif dan tentu saja asuransi terkena imbas karena pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia dan seluruh dunia.
Advertisement
"Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) pada kuartal III 2021, asuransi kendaraan bermotor tetap menjadi salah satu penompang utama kinerja asuransi umum dengan kontribusi 20,3 persen," jelas Wayan saat diskusi di acara Ngobrol Virtual Santai (Ngovsan) yang diadakan Forum Wartawan otomotif (Forwot) beberapa waktu lalu.
Lanjut Wayan, pihaknya mencatat produksi asuransi kendraan bermotor mendominasi portofolio Zurich. Secara detail, asuransi motor mencapai 39 persen dan roda empat sebanyak 61 persen pada kuartal III tahun ini.
"kami optimistis portofolio asuransi kendaraan kami akan terus bertumbuh tahun depan," tegasnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pasar Indonesia
Sebagai informasi, Zurich Insurance menyampaikan pada November 2021 lalu, bahwa Indonesia merupakan pasar yang sangat penting.
Laporan Otoritas Jasa Keuangan mencatat bahwa pendapatan premi asuransi umum mengalami pertumbuhan positif sebesar 11,5 persen pada Agustus 2021, atau mencapai Rp 50,16 triliun dibandingkan Rp 44,56 triliun pada bulan sebelumnya.
Advertisement