Rusia Akan Hidupkan Kembali Moskvich, Mobil Era Uni Soviet Usai Ambil Alih Aset Renault

Rusia akan kembali memproduksi mobil penumpang merek Moskvich yang terakhir diproduksi dua dekade lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mei 2022, 19:09 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2022, 19:09 WIB
Moskvich, mobil Rusia era Uni Soviet. (Pixabay/Hhorakova)
Moskvich, mobil Rusia era Uni Soviet. (Pixabay/Hhorakova)

Liputan6.com, Moskow - Rusia mengambil alih aset kepemilikan Renault setelah pembuat mobil asal Prancis itu keluar dari Moskow menyusul konflik perang yang terjadi di Ukraina. Walikota Moskow Sergei Sobyanin pun menyatakan akan menasionalisasi pabrik mobil Renault, untuk membangkitkan kembali sebuah merek mobil era Uni Soviet, Moskvich. 

Pabrik mobil, yang menurut Sobyanin memiliki "sejarah panjang dan agung", akan digunakan kembali untuk memproduksi mobil penumpang merek Moskvich yang terakhir diproduksi dua dekade lalu.

"Pemilik asing telah memutuskan untuk menutup pabrik Renault di Moskow. Pemilik memiliki hak untuk melakukan ini, tetapi kami tidak dapat membiarkan ribuan pekerja dibiarkan tanpa pekerjaan. Pada 2022, kami akan membuka halaman baru dalam sejarah Moskvich," kata Sobyanin di blog-nya, dikutip Selasa (17/5/2022).

Moskvich, yang memiliki arti "penduduk asli Moskow", pertama kali diproduksi di Uni Soviet dan dirancang untuk menjadi mobil penumpang yang kuat dan terjangkau dengan suku cadang buatan Rusia dan Jerman Timur kala itu. Setelah Uni Soviet runtuh, produsen mobil diprivatisasi dan kemudian dinyatakan bangkrut.

Menurut lembaga analisis Autostat, terdapat hampir 200.000 mobil Moskvich yang masih terdaftar di Rusia, termasuk 46.000 yang berusia lebih dari 35 tahun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Butuh Waktu 2 Tahun

Mobil Limosin Presiden Putin Dipamerkan di Moscow International Auto Salon
Bagian depan mobol mobil limosin Aurus Senat milik Presiden Rusia Vladimir Putin di Moscow International Motor Show di Moskow (29/8). Aurus dikembangkan sejak 2013 dan menelan dana sekitar Rp 2,7 triliun. (AFP Photo/Alexander Nemenov)

Sementara itu, kepala Autostat Sergei Tselikov berpendapat bahwa menghidupkan kembali mobil Moskvich kemungkinan akan sulit.

"Dibutuhkan setidaknya dua tahun dan setidaknya 1 miliar dolar AS untuk mengembangkan mobil baru," kata Tselikov ketika ditanya tentang rencana untuk menghidupkan kembali mobil itu.

Sobyanin mengatakan pabrik Moskow yang dihidupkan kembali pada awalnya akan membuat mobil konvensional dengan mesin pembakaran, tetapi akan menghasilkan mobil listrik di masa depan.

Dia menambahkan pihaknya bekerja sama dengan kementerian perdagangan Rusia untuk mendapatkan sebanyak mungkin komponen mobil dari Rusia dan pembuat truk Rusia Kamaz akan bertindak sebagai mitra teknologi utama pabrik.

Dalam sebuah pernyataan, Kamaz mengatakan bahwa meskipun mendukung keputusan walikota, masalah mengenai kerja sama teknologi masih dalam diskusi dan akan membuat pernyataan resmi setelah masalah tersebut diselesaikan.

Infografis Selamat Datang R Indonesia

Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya