Mengenal Nissan GT Academy yang Menjadi Inspirasi Film Gran Turismo

Pada film Gran Turismo yang sedang tayang di layar lebar, terdapat sebuah kompetisi balap yang dapat membuat para pemain game Gran Turismo menjadi pembalap sungguhan yang bernama Nissan GT Academy. Namun, apa itu Nissan GT Academy?

oleh Andhika Naufal Satria diperbarui 25 Agu 2023, 06:02 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2023, 06:02 WIB
Pemenang Nissan GT Academy
Para pemenang di Nissan GT Academy, salah satunya berasal dari Indonesia bernama Raditya Indera (paling kanan).

Liputan6.com, Jakarta - Pada film Gran Turismo yang sedang tayang di layar lebar, terdapat sebuah kompetisi balap yang dapat membuat para pemain game Gran Turismo menjadi pembalap sungguhan yang bernama Nissan GT Academy. Namun, apa itu Nissan GT Academy?

Nissan GT Academy adalah sebuah kompetisi ‘virtual menjadi nyata’ yang diadakan oleh Nissan, PlayStation, Polyphony Studio yang dimulai tahun 2008.

Kompetisi ini mempertemukan pemain Gran Turismo terbaik di dunia yang kemudian bersaing untuk mendapatkan kesempatan seumur hidup menjadi pembalap profesional.

Hadiah utama bila para pembalap memenangkan kejuaraan ini adalah mendapatkan kesempatan latihan profesional bersama tim balap Nissan dan juga mendapatkan lisensi untuk bisa berkompetisi di acara balap internasional.

Awal mula pada tahun 2008, Nissan GT Academy ini diikuti oleh 12 negara di seluruh Eropa. Sekitar 25 ribu peserta mengikuti sesi kualifikasi dengan cara mengunduh time trial Gran Turismo 5 dan kemudian para peserta berlomba untuk mencatatkan waktu terbaiknya.

Pada akhir periode kualifikasi, akan diambil 20 peserta dengan catatan waktu tercepat untuk diadu kembali di final nasional. Lalu pada final internasional, sebanyak 22 peserta lolos untuk masuk GT Academy di Silverstone untuk melakukan pelatihan selama seminggu.

Pelatihan yang dilakukan adalah dengan mengubah para pembalap virtual menjadi pembalap sungguhan dan diakhir pelatihan akan diadu dan 2 pemenangnya akan diberikan kesempatan untuk bergabung di tim balap RJN Motorsport untuk mengikuti balapan Dubai 24 Hours pada tahun 2009.

Indonesia Juara 2 Nissan GT Academy

Raditya Indera, pembalap wakil Indonesia yang diutus PT Nissan Motor Indonesia (NMI) berhasil merebut peringkat ke-2 di final race Nissan GT Academy 2016 di sirkuit Silverstone, Inggris, Rabu (27/10).

Raditya menjadi runner up best driver setelah mengalahkan finalis lain dari Australia, Thailand, Filipina, Afrika Utara. Raditya berhasil memperoleh catatan waktu terbaik 1 menit 18,763 detik pada lap ke-13 dalam 16-lap endurance race.

Sementara itu, juara satu dipegang oleh pembalap muda berusia 22 tahun asal Meksiko, Johnny Guindi Hamui.

Dalam rilis resmi yang diterima Liputan6.com, disebutkan bahwa Raditya bukan hanya mumpuni di atas trek dan menjadi pembalap Indonesia terbaik, namun juga konsisten dan terampil selama race camp berlangsung.

Sistem balapnya sendiri bersifat kerja sama. Raditya dan Catra Felder yang juga berasal dari Indonesia secara bergantian mengendarai Nissan 370Z sepanjang 16 lap. Catra jadi pembalap pertama, sementara Raditya melanjutkannya.

Tim Indonesia memulai start di posisi ke-4. Meski begitu, Raditya mampu memperkecil jarak dengan peserta dari Afrika Utara (posisi 2) dan Meksiko (posisi 1).

Hana Maharani, Head of Communications NMI, mengatakan bahwa dirinya puas atas prestasi dan penampilan terbaik tim balap Indonesia. Ia juga berharap para peserta akan terus mewujudkan mimpinya untu menjadi pembalap profesional.

"Kami harap pengalaman mengikuti Nissan GT Academy menjadi inspirasi untuk terus maju dan berusaha meraih mimpinya menjadi pembalap profesional," terang Hana.

Infografis Journal
Infografis Journal Dunia Kepanasan, Akibat Perubahan Iklim Ekstrem?. (Liputan6.com/Tri Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya