Liputan6.com, Jakarta - Holding BUMN tambang, MIND ID, tengah memperkuat cerita ekuitas (equity story) PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sebagai bagian dari persiapan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) yang ditargetkan pada 2026-2027.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menegaskan bahwa IPO Inalum tidak sekadar pelepasan saham ke publik, tetapi juga harus membawa nilai tambah bagi investor dan industri nasional.
Advertisement
Baca Juga
"MIND ID sedang menyusun equity story yang kuat untuk Inalum. Kami ingin memastikan bahwa IPO ini tidak hanya melepas saham, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi pemegang saham dan mendukung industri dalam negeri," ujar Dilo dikutip dari Antara, Minggu (9/2/2024).
Advertisement
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, MIND ID membuka peluang bagi investor untuk terlibat dalam pengembangan proyek strategis Inalum ke depan. Namun, sebelum melantai di bursa, Inalum harus memiliki kinerja yang solid serta prospek bisnis yang menjanjikan.
Genjot Kapasitas Smelter
Saat ini, Inalum tengah fokus meningkatkan kapasitas smelter aluminium serta mengembangkan proyek strategis lainnya, termasuk pembangunan smelter kedua.
"Kami menargetkan peningkatan kapasitas smelter hingga tiga kali lipat, mendekati 1 juta ton per tahun. Ini akan memenuhi kebutuhan aluminium dalam negeri yang mencapai 1,2 juta ton per tahun dan memperkuat Inalum sebagai pemain utama di industri aluminium nasional," jelas Dilo.
Dengan kapasitas saat ini sebesar 275 ribu ton per tahun di smelter Kuala Tanjung, ekspansi ini diharapkan bisa mendukung swasembada aluminium di Indonesia sekaligus mengurangi ketergantungan impor.
Erick Thohir Kasih Restu, Mind ID dan Inalum Siap Melantai di Bursa?
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka kemungkinan Holding BUMN Industri Pertambangan bisa melantai di bursa saham atau Initial Public Offering (IPO). Menurutnya potensi itu terbuka mengingat kinerja perusahaan yang positif.
Dua perusahaan yang didukung untuk IPO diantaranya PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID dan PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum. Menurutnya, BUMN sektor pertambangan ini juga sudah mulai konsolidasi.
"Saya mendukung (ada IPO) karena Mind ID ini kan dengan seluruh anak perusahaannya sudah mulai konsolidasi," kata Erick usai acara MINDialogue, di Energy Building, Jakarta, Kamis (9/1/2025).
Dia juga melihat kinerja perusahaanya semakin baik. Ini terbukti dari peningkatan kesehatan perusahaan, pendapatannya, hingga keuntungan yang dicatatkan grup MIND ID.
Advertisement
Setoran Dividen
Pada sisi setoran dividen ke negara juga ikut meningkat. Pada 2024, MIND ID bisa menyetor sekitar Rp 7,4 triliun, angka ini diprediksi meningkat hingga Rp 11 triliun di tahun ini.
"Kita bisa lihat dividennya sendiri rencananya kemarin sudah masuk di tahun 2023 ke 2024 itu Rp 7,4 (triliun) kalau nggak salah. Tahun depan (2025) itu kalau enggak salah bisa di sebelasan (triliun) nanti. Ini konsolidasi ya," ujarnya.
Menurut Erick, konsolidasi membuat perusahaan menjadi semakin baik dan berkelas dunia. Menyusul PT Vale Indonesia Tbk dan PT Freeport Indonesia yang sudah lebih dulu diakui kinerjanya.
"Jadi saya rasa kan dengan tentu konsolidasi daripada Mind ID dengan seluruh ini menjadi perusahaan yang sangat baik. Dan kita akan dorong jadi world class company segala karena partner-partner sudah world class. Ada Vale, ada Freeport," tuturnya.
Soal rencana dan peluang IPO tahun ini, Erick menyerahkan hal tersebut ke manajemen MIND ID. "Bisa saja nanti tergantung manajemen sendiri kapan kesiapannya," pungkas dia.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)