Ratusan Kendaraan ODOL Terjaring Operasi di Tol Tangerang

Target pemerintah untuk memberantas kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL) terus dilakukan agar tingkat keselamatan dapat tercermin dengan baik

oleh Fahmi Rizki diperbarui 28 Agu 2023, 11:08 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2023, 11:08 WIB
Pengusaha minta penundaan kebijakan zero odol
Sejumlah truk melintasi ruas jalan tol Tangerang-Jakarta, Kota Tangerang, Banten, Rabu (2/3/2022). Apindo mengatakan penerapan kebijakan bebas truk kelebihan muatan (over dimension overload/ODOL) akan sulit dilaksanakan pada 2023 karena ekonomi terpuruk akibat covid-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Target pemerintah untuk memberantas kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL) yang masih berkeliaran terus dilakukan.

Salah satu giat yang baru-baru ini dilakukan adalah dengan menggelar operasi di ruas tol Jakarta - Tangerang pada Selasa - Kamis lalu (22-24/8/2023).

Target operasi penertiban ODOL ini fokus pada kendaraan berat yang melebihi kapasitas dimensi dan berat.

Lokasi kegiatan ODOL yang menjadi sasaran penertiban kendaraan besar yaitu di kantor Timbangan Karang Tengah Km 9B Ruas Tol Jakarta-Tangerang.

Kegiatan operasi tersebut dilaksanakan pada pagi dan sore hari yaitu pukul 09.30 sd 11.30 dan 13.30 sd 15.00 WIB atau di jam-jam sibuk yang berpotensi terjadi pelanggaran.

Pada Operasi ODOL ini, sejumlah 210 kendaraan besar yang terjaring operasi ODOL ditemukan 91 kendaraan besar yang melampaui kelebihan kapasitas berat (over load), 17 kendaraan besar yang melebihi kapasitas Dimensi (over Dimension) dan 102 kendaraan tidak memiliki dokumen lengkap.

Operasi penindakan ODOL serupa juga telah dilakukan di Ruas Tol Padaleunyi pada 25 Juli 2023 lalu.

Dari hasil operasi tersebut, terjaring sebanyak sembilan kendaraan Over Load dan tiga kendaraan Over Dimension yang diberikan penindakan berupa tilang oleh pihak Kepolisian.

Selain itu juga dilakukan penindakan pada kendaraan yang tidak memiliki kelengkapan dokumen kendaraan dan uji KIR.

Jasa Marga bersama dengan pihak-pihak terkait seperti Satuan PJR dan BPTJ Kementerian Perhubungan, melaksanakan operasi ini untuk memberikan kenyamanan, keamanan dan keselamatan pengguna jalan, serta mempertimbangkan kelancaran lalu lintas di jalan tol.

Rangka eSAF Diduga Mudah Patah, Minat Pembeli Motor Bekas Honda Turun?

Rangka eSAF pada sepeda motor Honda diduga mudah keropos hingga patah, meskipun pihak Honda telah membantahnya. Lalu apakah masalah ini berimbas pada penjualan sepeda motor bekas Honda?

Fauzi selaku sales dari dealer motor bekas Moto Bro yang ada di wilayah Ciputat, Tangerang Selatan, mengaku dari segi peminat masih banyak yang mencari motor Honda yang menggunakan rangka eSAF ini.

"Untuk Beat, Genio, dan Scoopy masih banyak yang mencari, jadi aman saja untuk kita," katanya saat ditemui Liputan6.com, ditulis Minggu (27/8/2023).

Menurutnya, dari segi harga pun tidak turun masih sama dari awal 2023, sehingga belum ada kerugian sampai saat ini.

"Dari segi harga juga tidak ada pengurangan harga, di kita harga masih sama dengan pasaran," ujarnya.

Pihaknya pun juga belum pernah mendapatkan unit motor bekas Honda yang rangkanya mengalami keropos hingga patah, dan jika mendapatkannya akan diperbaiki dan juga dibereskan terlebih dahulu.

"Sebelum kita jual kepada orang, sudah pasti akan kita bongkar dulu semua bagian motornya untuk di cek apakah ada kekurangan atau tidak, kemudian juga akan kita servis juga agar pembeli tinggal pakai saja," Fauzi menjelaskan.

Infografis Jamu Populer di Indonesia

Infografis Jamu Populer di Indonesia
Infografis jamu populer di Indonesia. (Dok: Liputan6.com Tim Grafis)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya