Liputan6.com, Jakarta - Dilaporkan awal bulan ini, bahwa Proton X90 yang akan diluncurkan di Bangladesh pada 29 Februari 2024 diputuskan untuk dirakit lokal di negara tersebut. Hal ini ditegaskan oleh CEO Proton Li Chunrong, yang mengatakan perusahaannya bertujuan untuk menjadi merek tiga teratas di Bangladesh, dalam waktu tiga tahun.
Sementara itu, proses completely knock down (CKD) dari X90 ini, akan dimulai pada tahun ini.
Proton memang telah mengatakan, selain memungkinkan produknya memenuhi syarat untuk mendapatkan tarif pajak yang lebih menguntungkan, pabrik perakitan juga akan mendorong pengembangan pekerja lokal yang terampil sekaligus memberi energi di ekosisitem vendor melalui transfer teknologi.
Advertisement
Sebelumnya, dilaporkan bawah sejumah US$100 juta telah dialokasikan untuk pembangunan fasilitas manufaktur di kawasan Industri Rancon.
Proton mengatakan, operasi perakitan akan mematuhi standar produksi yang ketat untuk memastikan keluarannya sesuai dengan kualitas kendaraan yang dibuat di Tanjong Malim, Malaysia.
"Untuk memastikan kualitas produk di pasar ekspor yang dirakit secara lokal, sama dengan kendaraan yang dibuat di Malaysia, Proton mengandalkan pengalamannya dalam menggunakan Standar Kualitas Global Volvo, yang telah berperan penting dalam meningkatkan kualitas produk kami," tukas Li.
Daihatsu Malaysia Mulai Produksi Mobil Listrik pada Akhir 2025
Kendaraan listrik terus mengalami pertumbuhan yang signifikan, tidak hanya di Indonesia tapi juga di Malaysia. Bahkan, merek Daihatsu di Negeri Jiran, Perodua disebutkan bakal mulai produksi kendaraan listrik pada akhir 2025.
Hal tersebut, diutarakan oleh Menteri perdagangan dan Industri Internasional Malaysia, Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Aziz, disitat dari Paultan, Jumat (26/1/2024).
Menurut sang menteri, sejalan dengan penunjukan Perodua sebagai pemimpin dalam produksi kendaraan listrik terjangkau berdasarkan Rencana Induk Industri Baru 2030 (NIMP) 2030.
Bahkan, pemimpin pasar Malaysia telah mengembangkan prototipe bertenaga listrik bekerja sama dengan perusahaan internasional.
"Terima kasih kepada Perodua yang telah membantu Malaysia dalam mengembangkan teknologi kendaraan listrik, dan memperkuat mobilitas berkelanjutan di negara tersebut," ujar Zafrul.
Advertisement