Liputan6.com, Jakarta - Acara pameran supplier yang menyokong rantai pasok antarbisnis, Inabuyer B2B2G Expo 2024 dibuka pada Kamis (15/5/2024) di Gedung Smesco Jakarta. Acara yang diinisiasi oleh Spectindo ini menawarkan berbagai kebutuhan perusahaan baik berupa barang konsumsi pangan, perlengkapan rumah, elektronik, perlengkapan khusus, hingga otomotif.
Sederet jenama motor listrik yang dibawa oleh Aismoli (Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia) Marco ikut mejeng menunggu dipinang oleh para buyer. Ada lima merek yang menyumbang penampilan di pameran ini, yakni United, Yadea, Selis, Rakata, dan Greentech.
Baca Juga
Jajaran motor listrik ini sebagian besar sudah lolos syarat minimum 40 persen Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), searah dengan tujuan dari pameran ini yang mengkampanyekan program "Beli Buatan Indonesia".
Advertisement
"Acara ini untuk mendukung program Belanja di Indonesia Aja, Beli Buatan Indonesia, Bangga Buatan Indonesia dan Kampanye Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) sampai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)," ungkap Ketua Umum HIPPINDO (Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia), Budihardjo Iduansjah saat pembukaan acara.
Tak berjarak lama dari pameran kendaraan elektrik PEVS 2024, lima merek motor listrik dengan muka yang sama, berkumpul kembali di pameran ini dengan target lain untuk berfokus pada pesanan fleet alias armada untuk perusahaan.
"Jadi kita di sini lebih ke targetnya itu untuk pembelian fleet perusahaan. Kita nyari perusahaan yang sedang mencari pengadaan motor listrik operasional, jadi fokusnya itu ke perusahaan-perusahaan, bukan ke ritel perorangan," kata Nanda Ikhlasul Amal, Leader Sales merek United.
Kendati demikian, seluruh merek tersebut tetap membuka kemungkinan pemesanan ritel alias eceran langsung ke konsumen.
Rakata, salah satu penggelut motor listrik di pasar lokal mengungkapkan target ambisiusnya untuk memenuhi 300 unit penjualan di pameran ini.
Sales Manager Rakata, Muhammad Hirwan pun mengungkapkan target tersebut berdasarkan portofolio perusahaannya yang telah berhasil melancarkan proyek bersama Pemadam Kebakaran untuk menyediakan sebanyak 280 unit motor listrik model NX3 seharga Rp 41,1 juta tiap unitnya.
Motor-motor listrik yang ditawarkan sebagai fleet ditawarkan di harga kisaran Rp 12 hingga 50an juta.
Motor Listrik Fleet Tak Dapati Subsidi Rp 7 Juta
Seperti diketahui, program percepatan elektrifikasi pemerintah memberikan keringanan subsidi Rp 7 juta untuk tiap motor listrik yang memenuhi syarat TKDN 40 persen dan telah mendaftar program pemerintah tersebut.
Meski begitu, ternyata motor listrik yang sifatnya borongan untuk perusahaan alias fleet, tidak akan mendapat pengurangan Rp 7 juta.
"Kalau khusus fleet dia nggak dapat fasilitas subsidi," ungkap Leader Sales United.
"Karena kan kalau untuk subsidi itu dia dengan NIK KTP biar baru dapet subsidi ya, kalau perusahaan dia nggak bisa dapat subsidi," imbuhnya menjelaskan.
Meski begitu, alternatif lain disampaikan oleh Sales Manager Rakata dengan mengumpulkan STNK sejumlah pesanan borongan motor.
"Jadi fleet itu ada dua kategori, yang pertama yang STNK-nya itu pakai PT itu nggak bisa, tapi kalau yang STNK-nya perseorangan itu bisa (dapat subsidi)," ucap Hirwan.
Advertisement
Inabuyer Melanjutkan Kesuksesan Tahun Lalu
Acara pameran supplier ini terbukti berhasil dengan capaian memuaskan pada tahun 2023 lalu.
Kegiatan Inabuyer saat itu sukses menghasilkan nilai potensi kerjasama sebesar Rp 1,003 Triliun, dengan partisipasi total 5.613 pengunjung.
Acara tersebut menampilkan 102 booth supplier dan 82 booth buyer, serta dihadiri oleh 32 kementerian/lembaga.
Inabuyer B2B2G Expo terus diselenggarakan sebagai platform utama bagi komunitas buyer dari sektor Swasta, BUMN, Pemerintahan, dan luar negeri.
Tujuannya adalah untuk memfasilitasi aktivitas business matching, networking, dan penandatanganan kontrak secara langsung, terutama dengan fokus pada KUMKM.
Infografis Motor Listrik
Advertisement