Pemerintah Jepang Uji Coba Truk Sampah Listrik Pakai Fuso eCanter SensorCollect

Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC) bersama Kementerian Lingkungan Hidup Jepang melakukan uji coba pengambilan sampah menggunakan truk listrik yang bisa dikendalikan secara otonom.

oleh Tim Otomotif diperbarui 14 Agu 2024, 14:02 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2024, 14:02 WIB
Fuso eCanter
Fuso eCanter SensorCollect dilengkapi oleh sistem yang secara otomatis mengikuti rute pengumpulan sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC) bersama Kementerian Lingkungan Hidup Jepang melaksanakan eksperimen demonstrasi di jalan umum di Kota Kawasaki. Mereka melakukan uji coba pengambilan sampah menggunakan truk listrik yang bisa dikendalikan secara otonom.

Mereka menggunakan kendaraan konsep dengan sistem pelacakan otomatis. Adalah Fuso eCanter SensorCollect yang dilengkapi oleh sistem yang secara otomatis mengikuti rute pengumpulan sebelumnya. Harapannya bisa meningkatkan efisiensi pengumpulan sampah dan mengurangi beban kerja pengumpul sampah.

Perusahaan ini juga mengembangkan sistem berbagi informasi sampah yang menggunakan sensor untuk mendeteksi berat dan volume kotoran ketika dimuat ke dalam kendaraan.

Termasuk jumlah barang dibuang dan mengirimkan informasi ini ke fasilitas pembuangan melalui internet. Hal ini menggambarkan efektivitas sistem dalam meningkatkan efisiensi operasional fasilitas pembuangan sampah.

Cara kerja Fuso eCanter SensorCollect, secara otomatis mengenali saat pengemudi meninggalkan tempat duduk. Mobil menggunakan sensor kamera yang dipasang di bagian depan dan belakang kendaraan. Berfungsi ganda sebagai kaca spion.

Kendaraan kemudian secara otomatis mengikuti pengemudi saat mereka berjalan di antara titik pengumpulan sampah. Lebih jauh lagi, truk ini dapat dioperasikan dari jarak jauh melalui HMI (Human Machine Interface) nirkabel.

Sehingga dijanjikan dapat mengurangi beban fisik dan waktu kerja pengemudi dengan secara drastis. Sistem ini juga dapat dioperasikan dari jarak jauh untuk menghindari rintangan di sekitar kendaraan.

Kemudian bisa melakukan pemberhentian darurat saat seseorang memasuki zona aman di sekitar truk. Fitur ini dapat melacak kendaraan atau menghentikan kendaraan untuk sementara.

eCanter SensorCollect merupakan truk sampah EV generasi terbaru yang menggabungkan fitur keselamatan, keramahan lingkungan dan kemudahan pengoperasian. MFTBC mengembangkan model konsep pertama pada 2020.

Kemudian menggunakan versi penyempurnaan untuk eksperimen demonstrasi ini. Sistem pelacakan pengemudi otomatis dipasang di model sesuai definisi SAE Level 2 tentang otomatisasi pengemudian.

Sistem ini juga memiliki fungsi baru. Memungkinkan kendaraan mengingat posisi pengemudi saat ia menekan tombol berhenti dari terminal jarak jauh di luar kendaraan. Termasuk melaju ke lokasi pengemudi untuk berhenti.

Sebagai alternatif, kendaraan dapat mendaftarkan tempat pengumpulan sampah terdekat di luar kendaraan sebagai tempat pemberhentian lanjutan.

Kendaraan yang digunakan dalam uji demonstrasi ini memiliki berat kotor kendaraan (GVW) sebesar 6,4 ton dan dilengkapi dengan satu baterai lithium-ion.

eCanter baru ini juga dibekali fitur keselamatan seperti rem anti-benturan guna meningkatkan keselamatan di sekitar kendaraan.

Secara keseluruhan, proyek ini bertujuan untuk mengurangi emisi CO2 dari pembakaran, pengumpulan dan pengangkutan sampah. Serta dari fasilitas pengolahan melalui penggunaan teknologi digital.

Ini merupakan bagian dari tujuan pemerintah Jepang guna mencapai netralitas karbon pada 2050. Mitsubishi Fuso juga siap berpartisipasi dalam proyek ini pada tahun fiskal 2024 dan melanjutkan proyek demonstrasi menggunakan truk pengumpul sampah EV.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kelengkapan Lainnya

Untuk suplai listrik, ia mengadopsi sistem modular. Jadi, memungkinkan pemasangan satu hingga tiga baterai, bergantung jarak sumbu roda. Kendaraan yang dilengkapi dengan satu baterai 41 kWh memiliki daya jelajah sekitar 80 km.

Kalau berbekal dua baterai sanggup menempuh 140 km, dan tiga baterai 200 km. Truk tetap berbekal fungsi V2X. Sanggup memasok daya dari baterai terpasang ke rumah melalui peralatan khusus.

Truk listrik ini mengintegrasikan motor listrik ke gandar belakang (rear axle). Struktur drivetrain ringkas. Sasis juga diperpanjang secara signifikan. Lebar kabin menjadi (2.130 mm).

Versi standar hanya 1.700 mm. Bak belakang difungsikan untuk menampung dan menghancurkan sampah supaya semakin padat.

Jika tidak ada ubahan seperti model standar. Maka unit dilengkapi Active Side Guard Assist. e-Canter truk sampah memiliki fitur dengan fungsi pencegahan tabrakan, mengurangi risiko tubrukan dan meminimalisasi kerusakan jika terjadi kecelakaan.

Kemudian Active Brake Assist 5 (ABA ® 5), meningkatkan jarak ruang di depan kendaraan dan deteksi pejalan kaki secara akurat.

Belum lagi imbuhan Active Attention Assist, sistem pemantauan bagi pengemudi. Dapat mengenali berbagai marka jalan. Memberi peringatan kepada sopir, termasuk imbuhan berbagai sensor keamanan.

Fitur lain di dalam eCanter berupa Intelligent Headlight Control. Mobil dapat mengatur sorot lampu depan, secara otomatis bisa beralih antara high beam maupun low beam.

Sedangkan Traffic Sign Recognition, menampilkan rambu lalu lintas yang terdeteksi oleh kamera di layar meter cluster. Sisanya ada Electric Parking Brake serta Back Eye Camera System.

Sumber: Oto.com

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan
Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya