Liputan6.com, Jakarta - BYD telah menandatangani perjanjian dengan Huawei untuk menggunakan sistem otonom canggih milik raksasa teknologi China tersebut. Jenama asal Tiongkok ini akan menggunakan teknologi tanpa pengemudi untuk mobil listrik off-road, dari lini merek Fangchengbao.
Disitat dari reuters, SUV Bao 8 akan jadi model BYD pertama yang menggunakan sistem pengemudian cerdas, Qiankun milik Huawei, dan akan dijual akhir tahun ini.
Baca Juga
Penggabungan tersebut merupakan tindak lanjut dari upaya BYD untuk bergerak ke pasar kelas atas, karena perusahaan Negeri Tirai Bambu ini ingin meningkatkan penjualan merek-merek premiumnya, seperti Denza, Fangchengbaou, dan Yangwang.
Advertisement
Pasalnya, ketiga merek tersebut hanya menyumbang 5 persen dari total penjualannya pada semester pertama, menurut data Asosiasi Produsen Mobil Tiongkok.
Penggunaan teknologi Huawei juga menyoroti tekanan kepada juara mobil listrik China ini, untuk mengejar ketertinggalan dari para pesaingnnya dalam meningkatkan konfigurasi kendaraan pintar dengan pengembangan internal.
BYD sendiri mendominasi pasar kendaraan listrik, dengan keunggulan biaya yang signifikan dengan strategi yang disebut integrasi vertikal dengan memproduksi sendiri komponen-kompenen utama, seperti baterai.
Â
Pengembangan Sistem Cerdas
BYD telah berinvestasi besar dalam pengembangan sistem bantuan pengemudi (ADAS) canggihnya, dengan merekrut ribuan teknisi sejak tahun lalu.
Perusahaan tersebut masih mengandalkan pemasok eksternal untuk fitur-fitur cerdas tersebut, untuk model kelas atas, termasuk penggunaan momenta ADAS di mobil Denza.
Kemitraan dengan Huawei juga mencerminkan semakin kuatnya kehadiran perusahaan teknologi Tiongkok tersebut di sektor kendaraan listrik sebagai pemasok utama ADAS. Audi milik Volkswagen juga akan menggunakan ADAS Huawei pada kendaraan listriknya untuk pasar Tiongkok.
Advertisement