Liputan6.com, Mataram - Puluhan pendukung pasangan calon walikota-wakil walikota Mataram Salman-Jana Hamdiana (Sahaja) mengamuk di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mataram. Mereka kesal dengan pernyataan KPU yang terang terangan menolak rekomendasi Panwaslu.
Padahal, sebelumnya Panwaslu Mataram menggugat KPU Mataram dan gugatan tersebut dimenangkan oleh Panwaslu. Akhirnya, KPU Pusat memberikan merekomendasi kepada KPU Mataram untuk menerima pendaftaran pasangan yang diusung Partai Golkar tersebut.
Namun dalam pelaksanaannya KPU Mataram terkesan mengabaikan keputusan KPU Pusat dan meminta pasangan calon ini mendaftar ulang dengan dokumen kelengkapan persyaratan yang baru.
“KPU diperintahkan untuk menerima pendaftaran Sahaja pada 2 Agustus 2015, dan menindaklanjuti pendaftaran tersebut sesuai dengan surat KPU momor 502. Tidak ada istilah pendaftaran ulang,” ketus Salman, calon Walikota Mataram, Jumat 28 Agustus 2015.
Pernyataan KPU ini tentu membuat pasangan Sahaja dan pendukungnya emosi. Mereka pun diminta berdiskusi secara tertutup. Sayangnya, diskusi tersebut tidak menuai hasil dan malah berujung ricuh lantaran KPU terang-terangan menolak rekomendasi Panwaslu.
Beruntung, keributan di kantor KPU itu tidak lama. Aparat kepolisian berhasil menghalau dan menenangkan massa.
“Kenapa harus menolak keputusan Panwaslu yang jelas-jelas memerintahkan KPU Mataram menerima pendaftaran tanggal 2 Agustus lalu,” ujar Beni Bakari, kuasa hukum Sahaja.
Beni menambahkan, agar tidak terjadi salah persepsi terkait pernyataan ini, pihaknya meminta KPU Mataram berkonsultasi dengan KPU Pusat.
“Kami suruh KPU minta waktu untuk konsultasi, kami tunggu besok apa hasil dari konsultasi tersebut,” tandas Beni.
Ketua KPU Mataram Ainul Asikin mengatakan, pihaknya hanya mengikuti arahan KPU Pusat. Dibukanya kembali pendaftaran ini juga sesuai arahan dan surat KPU Provinsi dan Pusat.
Pada tanggal 2 Agustus 2015 pasangan Sahaja mendaftar ke KPU Mataram. Namun keesokan harinya KPU menolak pendaftaran pasangan tersebut dengan alasan diusung oleh partai yang sama dengan paket Aman (Ahyar Abduh-Mohan) yakni partai Golkar.
Penolakan paket Sahaja ini oleh KPU Mataram berlanjut hingga sengketa, dan hasilnya sengketa dimenangkan Panwaslu.
Panwaslu kemudian memberikan rekomendaasi ke KPU Mataram untuk mengakomodir pasangan Sahaja. Menurut Panwaslu pendaftaran pasangan Sahaja sudah sah. (Ron/Ado)
Rekomendasi Ditolak, Pendukung Sahaja Mengamuk di KPU Mataram
Beruntung, keributan di kantor KPU tidak lama. Aparat kepolisian berhasil menghalau dan menenangkan massa.
diperbarui 29 Agu 2015, 01:20 WIBDiterbitkan 29 Agu 2015, 01:20 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ketika KH Saifuddin Zuhri Ketahuan Menggunjing Mbah Mangli, Karomah Wali
Terganjal Persyaratan D4 dan S1, Nasib 249 Ribu Guru Non-ASN di Indonesia Terancam Tak Dapat Tunjangan Sertifikasi
Prabowo Subianto: Kita Harus Jaga Uang Rakyat
Mengenal ENIAC Komputer Pertama di Dunia
Pusung Tagel, Gelung Tradisional Wanita Bali yang Menggambarkan Kedewasaan
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 30 November 2024
Dengan Kedekatan, Cara Mbak Ita Cegah Kenakalan Remaja di Kota Semarang
Prabowo: Bukan Saya yang Dihormati Negara Lain, Tapi Indonesia Disegani
6 Potret Megah Katedral Notre Dame Prancis Usai Direnovasi Besar-besaran Jelang Dibuka Kembali ke Publik
Penambang Pasir di Lampung Tengah Hilang Saat Perbaiki Peralatan di Dasar Sungai
Pelajar IKN Diajak Tingkatkan Kreativitas Konten Melalui Workshop Visual Storytelling ITB
Mendadak KH Mahrus Ali Lirboyo Batalkan Penerbangan karena Pesawat Bau Mayit, Kisah Karomah Wali