Liputan6.com, Pekanbaru - Jelang hari pencoblosan pilkada serentak 2015, Kepolisian Daerah Riau semakin memperketat penjagaan keamanan. Siaga 1 pun diberlakukan.
Sebanyak tiga per empat kekuatan Polda Riau dikerahkan selama pesta demokrasi berlangsung. Personel-personel mulai dikirim ke kabupaten yang melaksanakan pencoblosan, Jumat (4/12/2015).
"Jumat akan digelar apel pasukan, selanjutnya akan disebar ke 9 kabupaten di Riau yang akan melaksanakan pilkada," sebut Kabid Humas Polda Riau AKB Guntur Aryo Tejo, Kamis 3 Desember 2015 malam.
Menurut dia, setiap personel akan mengawasi setiap tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di Riau pada operasi yang diberi nama Mantap Praja Siak 2015.
Baca Juga
Polisi juga siaga I pada saat hari tenang. Polisi akan memantau kampanye hitam dan politik uang jelang pencoblosan.
"Kepolisian akan bekerja sama dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di masing-masing daerah untuk memantau hal tersebut. Warga juga bisa mengadu dan akan ditindak," kata Guntur.
"Manakala masyarakat melapor akan ditindaklanjuti Bawaslu dan diproses Gakumdu, maksimal 7 hari dilakukan proses," terang dia.
Â
Namun, dia memastikan kondisi keamanan di 9 kabupaten tergolong aman. Tidak ada tindak pidana yang mengarah pada pelanggaran pilkada, seperti politik uang dan kampanye hitam. Walaupun, polisi tetap waspada
"Jika praktik terjadi, polisi akan menindak dan dikenakan Pasal 149 KUHP. Ini dilakukan karena dalam UU Pilkada tidak mengatur ancaman hukuman, makanya ke KUHP dengan ancaman penjara 9 bulan dan denda Rp 450 ribu," pungkas Guntur.