Ukir Sejarah Baru, Pilkada Serentak Dinilai Jadi Prestasi RI

Dunia internasional akan menyoroti pelaksanaan pilkada serentak untuk 260 kabupaten kota dan 9 provinsi.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 03 Des 2015, 22:23 WIB
Diterbitkan 03 Des 2015, 22:23 WIB
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Liputan6.com, Jakarta - Komunitas Banteng Muda (KBM) mendukung pemerintah menggelar pilkada serentak secara damai dan demokratis. Pilkada ini menjadi sejarah baru di Indonesia. Bahkan dunia internasional akan menyoroti pelaksanaan pilkada sekaligus untuk 260 kabupaten kota dan 9 provinsi.

"Kemampuan pemerintah dan aparat kepolisian dan TNI menggelar pilkada ini akan menjadi prestasi bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia," ujar Ketua Umum KBM Banyu Biru Djarot usai melantik Dewan Pimpinan Cabang KBM Medan di Medan, Kamis (3/12/2015).

Banyu menegaskan, sebagai organisasi yang terafiliasi dengan PDIP, KBM akan mendukung pemerintahan Jokowi-JK dalam menggelar pesta demokrasi nanti.

"Dulu Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati mencatatkan sejarah karena di periodenya digelar pemilihan presiden secara langsung. Sekarang, Presiden Jokowi yang juga diusung PDIP berkesempatan menggelar pilkada serentak pertama kali dalam sejarah Indonesia. KBM yakin atas kemampuan pemerintah melaksanakan perhelatan ini dengan mulus," ucap Banyu.

Untuk kaum muda, Banyu juga mengimbau agar para pemuda ambil peran dengan menjaga etika dan santun dalam pilkada ini.

"Memang, akan ada beda pilihan atau dukungan calon dalam pilkada ini. Namun, KBM mengajak para pemuda menjaga diri dan tidak larut dalam situasi yang bisa menimbulkan kegaduhan. Pada akhirnya, siapa pun yang menang dalam pilkada nanti, yang menang bangsa Indonesia. Kita menjadi negara demokrasi yang bisa menjadi contoh untuk negara lain," papar dia.

"Pilkada serentak ini akan menjadi sejarah baru. Jadi kita semua harus pastikan ini akan jadi sejarah yang harum," tukas Banyu.

KBM tak memungkiri ada kekhawatiran potensi bentrok pasca pemilihan. Sebab itu, KBM mengimbau seluruh pihak termasuk KPU, Polri, BIN, TNI dan masyarakat peduli harus proaktif dan mengantisipasi dan mendeteksi dini potensi-potensi konflik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya