Dituding Sabotase Eks TemanAhok, Ini Penjelasan PDIP

Bambang juga tak mau ambil pusing jika Richard dikatakan sebagai anggota Pospera.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 24 Jun 2016, 11:47 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2016, 11:47 WIB
20160526-PDIP
PDIP menggelar menggelar Rapat Koordinasi Nasional Badan Pemenangan Pemilu (Rakornas Bapilu) perdana di Jakarta. (LIputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas Harian Ketua DPD DKI PDIP Bambang Dwi Hartato membantah jika Richard Soekarno dan 4 eks TemanAhok yang 'mbalelo' adalah simpatisan PDIP.

"Seperti kurang kerjaan saja, mungkin sedang panik, biarkan saja. Nanti kan reda sendiri," ucap Bambang kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (24/6/2016).

Bambang juga tak mau ambil pusing jika Richard dikatakan sebagai anggota Pospera, ormas yang pernah menjadi relawan Jokowi-Ahok saat Pilkada DKI Jakarta 2012 serta relawan Jokowi dan bekerja sama dengan PDIP saat Pilpres.

"Ya silakan saja, tanya ke mereka," ucap Bambang.

Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah pun heran, tudingan itu diarahkan kepada partai besutan Megawati Soekarnoputri.

"Tak ada dasar kami lakukan sabotase. Kalau kita menjegal calon independen, kita tak mungkin setujui Undang-Undang Pilkada," ucap Basarah.

Karena itu, dia meminta untuk saling menghormati dan menjaga ketenangan politik.

"Hendaknya saling menghormati. Calon perseorangan silakan saja, tapi juga jangan ganggu parpol," tutup Basarah.

Masalah ini bermula saat lima orang yang merupakan mantan relawan TemanAhok menggelar konferensi per‎s di bilangan Cikini, Jakarta Pusat. Mereka curiga pengumpulan satu juta KTP dukungan itu dimanipulasi oleh TemanAhok. Mereka juga menuding TemanAhok tak transparan dalam masalah pendanaan.

Namun TemanAhok membantah semua tudingan itu. Mereka menilai, tindakan lima orang itu ditunggangi oleh‎ kepentingan politik kelompok tertentu untuk menjatuhkan relawan TemanAhok.
TemanAhok menyebut lima eks relawannya yang 'mbalelo' diduga didesain dan dirancang organisasi masyarakat yang berhubungan dengan salah satu politikus di Senayan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya