Ahok: Lihat 15 Februari 2017, Saya Terpilih atau Tidak

Rumah Pancasila menggambarkan sikap toleransi Indonesia dari berbagai hal, termasuk dalam memilih pemimpin.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 15 Okt 2016, 16:13 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2016, 16:13 WIB
Ahok
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sangat berambisi membangun Rumah Pancasila. Hal itu dimulai dari Pilkada 2017 yang akan diikutinya.

Ahok mengatakan Rumah Pancasila merupakan bagian dari mimpi Indonesia. Rumah Pancasila menggambarkan sikap toleransi Indonesia dari berbagai hal, termasuk dalam memilih pemimpin.

"Tahun depan 15 Februari, kita lihat Ahok terpilih atau tidak. Saya kira itu," ujar Ahok saat hadir dalam HUT ke-80 Sabam Sirait di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (15/10/2016).

Menurut dia, proses untuk menjadikan Indonesia sebagai Rumah Pancasila memang tidak mudah. Saat ini, 'tembok rumah' baru bisa setengahnya dibangun.

Bagi Ahok, Rumah Pancasila akan benar-benar terbangun bila orang dari kalangan minoritas bisa menjadi presiden.

"Saya yakin semua yang hadir di tempat ini semua mendoakan umur panjang untuk melihat Rumah Pancasila selesai kita bangun itu cita-cita proklamator. Saya kira itu cita-cita kita bersama," pungkas Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya