Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada jumat (24/1/2025). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau masih berada di zona hijau.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) maish menguat. Bitcoin naik 0,37 persen dalam 24 jam dan 3,98 persen sepekan.
Advertisement
Baca Juga
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 104.021 per koin atau setara Rp 1,68 miliar (asumsi kurs Rp 16.234 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) turut menguat. ETH naik 3,04 persen sehari terakhir dan 0,95 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 54,2 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 0,69 persen dan 2,56 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 11,2 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona hijau. ADA menguat tipi 0,58 persen dalam sehari, tetapi masih melemah 9,41 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 16.029 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali melemah. SOL melemah 1,51 persen dalam sehari, tetapi masih menguat 20,02 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 4,11 juta per koin.
XRP kembali berada di zona merah. XRP melemah 1,68 persen dalam 24 jam dan 4,34 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 50.651 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE merosot 2,77 persen dan 6,46 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 5.725 per token.
Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), sama-sama menguat, masing-masing menguat 0,02 persen. Ini membuat harga keduanya sedikit berbeda yaitu USD 0,9997 untuk USDT dan 0,9999 untuk USDC.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 3,58 triliun atau setara Rp 59.822 triliun, menguat sekitar 0,15 persen dalam sehari terakhir.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Prediksi Harga Bitcoin
CEO manajer aset dan investasi ternama di AS BlackRock, Larry Fink mengungkapkan perkiraannya pada masa depan kripto dan harga Bitcoin ke depan.
Dalam sebuah wawancara di konferensi Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Fink mengungkapkan bahwa ia meramal harga Bitcoin dapat naik hingga USD 700.000 (Rp 11,3 miliar) per koin di tengah kekhawatiran penurunan nilai mata uang.
CEO Blackrock bilang, alokasi kecil kolektif dari manajer aset antara 2%–5% dapat menjadi pendorong kenaikan harga Bitcoin.
“Jika Anda takut dengan penurunan nilai mata uang Anda atau Anda takut dengan stabilitas ekonomi atau politik negara Anda, Anda dapat memiliki instrumen berbasis internasional yang disebut Bitcoin yang akan mengatasi ketakutan lokal tersebut,” ujar Fink kepada Bloomberg.
“Jadi, saya sangat percaya pada pemanfaatan itu sebagai instrumen,” lanjutnya.
Selain itu, Fink juga menegaskan pernyataannya dengan menambahkan bahwa ia tidak mempromosikan kripto Bitcoin.
Fink juga mengatakan, ia khawatir tentang kemungkinan inflasi Amerika Serikat yang meningkat selama 12 bulan ke depan. Ia memperingatkan ada bahaya jika mengasumsikan tingkat inflasi puncak AS sudah tercapai.
Advertisement
Data Inflasi AS
Data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tahunan AS untuk tahun 2024 sedikit lebih rendah dari yang diharapkan, yakni sebesar 3,2 persen. Analis memperkirakan 3,3 persen.
Namun, beberapa investor dan analis berpendapat IHK, yang mengukur inflasi berdasarkan keranjang barang-barang rumah tangga umum yang berputar, merupakan ukuran inflasi yang buruk.
Proposal pemegang saham yang diajukan ke Meta pada Januari 2025 menunjukkan, yang meminta perusahaan untuk mengadopsi Bitcoin sebagai aset cadangan, menunjukkan bahwa tingkat inflasi sebenarnya bisa dua kali lipat dari angka IHK yang dilaporkan.
Menurut lembaga pemikir tersebut, inflasi IHK rata-rata selama empat tahun terakhir mencapai sekitar 4,95 persen dan mencapai puncaknya pada 9,1 persen pada bulan Juni 2022.
“Pada kenyataannya, tingkat inflasi sebenarnya jauh lebih tinggi, dengan beberapa penelitian memperkirakannya hampir dua kali lipat IHK pada saat-saat tertentu. Jadi aset perusahaan perlu meningkat nilainya pada tingkat tersebut agar bisa mencapai titik impas,” tulis penulis proposal tersebut
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.