Jokowi Minta Ulama Ikut Jaga Pilkada DKI 2017 Agar Damai

Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin mengatakan, berbagai masalah keumatan memang dibahas dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 17 Apr 2017, 19:20 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2017, 19:20 WIB
Reaksi Jokowi Saat Dengar Penyidik KPK Disiram Air Keras-Jakarta- Angga Yuniar-20170411
Menurut Jokowi, kejadian yang menimpa penyidik KPK bukan semata-mata pelemahan atas lembaga pemberantasan korupsi, tapi lebih pada kriminalisasi, Jakarta, Selasa (11/4). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali mengundang para ulama dan pimpinan ormas Islam di Indonesia ke Istana. Pada pertemuan kali ini, Presiden Jokowi ingin mendengar beberapa masukan, termasuk soal kondisi masyarakat jelang pencoblosan Pilkada DKI 2017 putaran kedua.

Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin mengatakan, berbagai masalah keumatan memang dibahas dalam pertemuan itu. Jokowi bahkan meminta para ulama menjaga suasana Ibu Kota tetap kondusif saat Pilkada DKI 2017 putaran kedua.

"Beliau (Jokowi) meminta agar para ulama ikut tenangkan supaya situasi kondusif jangan sampai rusak suasana dan menimbulkan perpecahan bangsa dan membuat bangsa ini terpecah," kata Ma'aruf di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/4/2017).

Rais Aam PBNU itu memastikan, para ulama menyanggupi permintaan Presiden Jokowi untuk menjaga Jakarta tetap aman. Karena itu, Ma'ruf meminta, tidak ada mobilisasi massa dari pihak mana pun yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan.

"Menjaga situasi kondusif, sehingga Pilkada DKI jangan ada mobilisasi dari pihak mana pun, sehingga menimbulkan ketidakstabilan, ketidakkondusifan suasana di DKI Jakarta dan sangat boleh jadi akan memberi pengaruh buruk bagi bangsa," pungkas Ma'ruf Amin.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya