Maruarar Sirait Yakin JK Akan Bantu Jokowi di Pilpres 2019

Anggota Komisi XI DPR itu yakin karena Jokowi-JK memiliki ideologi yang sama serta pernah bertarung bersama di Pilpres 2014.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 30 Agu 2017, 19:16 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2017, 19:16 WIB
Bersepeda Jokowi-JK Mendaftar Jadi Capres-Cawapres
Saat bersepada menuju gedung KPU, Senin (19/5/14), Jusuf Kalla hampir terjatuh. Beruntung, para pengawal dan Ketua DPP PDIP, Maruarar Sirait (berbaju merah) langsung sigap memegang tubuh JK. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Politisi PDIP Maruarar Sirait yakin Wapres Jusuf Kalla (JK) akan mendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk kembali bertarung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Meskipun, nantinya Jokowi tidak dipasangkan lagi dengan Jusuf Kalla.

"Saya sendiri berkeyakinan Pak JK pasti mendukung Jokowi di 2019. Eventnya seperti apa itu diserahkan kepada Pak JK," kata Maruarar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (30/8/2017).

Anggota Komisi XI DPR itu yakin karena Jokowi-JK memiliki ideologi yang sama serta pernah bertarung bersama di Pilpres 2014. Selain itu, hubungan keduanya pun kompak dan saling mendukung.

"Karena mereka punya ideologi yang sama, mereka saling menghormati, mereka bekerja sama, mereka bertarung bersama di 2014 yang sangat keras. Jadi ini adalah potret yang baik, jadi saya yakin Pak JK akan dukung Pak Jokowi di Pilpres 2019," jelas pria yang karib disapa Ara itu.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo secara pribadi juga mengungkapkan keinginannya agar Jusuf Kalla tetap mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Bahkan, dia ingin pria yang kerap disapa JK ini memimpin langsung tim pemenangan Jokowi.

"Mungkin Pak JK tidak maju lagi mungkin beliau akan siap menjadi Ketua Timses-nya misalnya begitu. Kalau saya pribadi kalau bisa Pak JK Ketua Timses-nya. Saya pribadi lho ya," ujar Tjahjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 29 Agustus 2017.


Saksikan video menarik berikut ini: 

 

Posisi Penting JK

Politisi PDIP itu menuturkan, pilpres memang masih 2019. Segala kemungkinan bisa terjadi sampai waktu pendaftaran pada 2018 dimulai, termasuk keputusan Jusuf Kalla di Pilpres 2019.

Koalisi tentu akan membahas lebih lanjut ketika JK memilih untuk maju kembali pada Pilpres 2019. Tapi, kalau tidak, Tjahjo berharap besar pos penting Ketua Timses diisi oleh JK.

"Bukan mengunci Pak JK tidak. Kalau Pak JK mau maju, nanti akan dibahas di partai koalisi. Kalau tidak kita akan minta jadi Ketua Timsesnya lagi. Itu saja. Saya kira enggak ada masalah," ucap Tjahjo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya