Hanura: Kita Belum Ada Target 2019

Partai Hanura belum berani berbicara target pilkada serentak 2018 maupun pilpres 2019.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 25 Sep 2017, 15:28 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2017, 15:28 WIB
hanura oso
Ketua Umum Hanura Osman Sapta Odang saat meresmikan gedung DPD Hanura Banten, di Kota Serang, Senin (25/9/2017). (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Hanura belum berani berbicara target pilkada serentak 2018 maupun pilpres 2019. Ketua Umum Hanura Osman Sapta Odang menilai, masih terlalu pagi untuk berbicara soal kedua pesta demokrasi tersebut.

"Belum ada target. Masih pagi sok target, nanti joget. Kita kerja dulu, baru bertanya pada rakyat, apakah sudah pakai hati nurani nya," kata Osman Sapta Odang ketika ditemui usai meresmikan gedung DPD Hanura Banten, di Kota Serang, Senin (25/9/2017).

Menurut dia, Partai Hanura masih melakukan konsolidasi dan pembenahan internal partai untuk suksesi pileg dan pilpres 2019. Salah satunya mengejar pembuatan gedung permanen Hanura di setiap daerah di Indonesia yang akan digunakan sebagai tempat konsolidasi.

Selain itu, masih memiliki target lain sebelum menghadapi pileg dan pilpres 2019.

"Dalam rangka meresmikan gedung Hanura yang pertama di seluruh Indonesia yang dibangun oleh DPD Hanura Banten. Yang kedua, silaturahmi. Yang ketiga dalam memantapkan verifikasi Hanura," tutur pria yang akrab disapa OSO itu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Utamakan Rakyat

Dia pun menyinggung OTT KPK yang melibatkan kepala daerah. Salah satunya Wali Kota Cilegon, Tb Iman Ariyadi. Menurut dia, kader Hanura di seluruh Indonesia harus mendukung kepala daerah yang mengutamakan rakyatnya.

"Pemerintah daerah yang membangun infrastruktur harus didukung. Jangan lagilah (korupsi) tolong dijaga lah, dia kan wakil rakyat. Mau enggak kita koreksi (diri), mau enggak kita hati-hati," pinta Osman.

Dia juga menyinggung tentang ramainya isu PKI. Menurut dia, partai komunis di Indonesia kini sudah tidak ada lagi. Dia juga tidak percaya PKI akan kembali tumbuh di Indonesia. Oleh karena itu, lanjut dia, masalah ini tak perlu diributkan lagi.

"PKI sudah enggak ada. Emang mau berdiriin PKI?" kata Osman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya