Gus Ipul Prihatin Calon Wali Kota Malang Jadi Tersangka Korupsi

Gus Ipul mengaku prihatin kepada calon kepala daerah yang ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

oleh hidya anindyati diperbarui 23 Mar 2018, 12:05 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2018, 12:05 WIB
Gus Ipul mengaku prihatin kepada calon kepala daerah yang ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Gus Ipul mengaku prihatin kepada calon kepala daerah yang ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengaku prihatin kepada calon kepala daerah yang ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Calon kepala daerah tersebut adalah calon Wali Kota Malang M Anton dan Ya'qud Ananda Gudban. Anton adalah Wali Kota Malang periode 2013-2018. Sedangkan Ya’qud Ananda anggota DPRD Kota Malang periode 2014-2019.

"Tentu kita prihatin dan mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran bagi kita semua," tutur Gus Ipul usai acara deklarasi dukungan relawan Jokowi di Surabaya, Kamis (22/3/2018).

Gus Ipul mengatakan, dia sudah pernah menyampaikan diberbagai kesempatan bahwa sistem untuk mencegah terjadinya korupsi ini terus diperbaiki oleh pemerintah dan sistem itu juga semakin mempersulit seorang pejabat untuk melakukan penyalahgunaan wewenang seperti korupsi.

"Tetapi sistem saja tidak cukup dan semua itu tergantung orangnya masing-masing," kata Gus Ipul.

Mengutip dari sistem kepolisian, lanjut Gus Ipul, setiap orang kalau mau melakukan kejahatan itu berdasarkan dua hal yaitu karena adanya kesempatan dan yang kedua adalah niat.

Gus Ipul menegaskan bahwa kesempatan seseorang untuk korupsi sudah ditutup dengan sistem dan teknologi.

Sedangkan niat, yang datangnya dari dalam hati seseorang harus ditutup dengan pakta integritas. Komitmen seorang calon kepala daerah untuk tidak korupsi menjadi salah satu syarat seseorang untuk menduduki jabatan tertentu.

"Jadi niatnya ditutup dengan pakta integritas. Sementara kesempatannya ditutup oleh sistem. Kalau masih ada yang korupsi, ya tentu kita prihatin," ujar Gus Ipul.

 

(*) 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya