Khawatir Parpol Koalisi Berpaling, Gerindra Belum Deklarasi Capres

Desmond tak ingin nama capres berubah setelah deklarasi dilakukan lantaran partai koalisi masih ragu.

oleh Anendya Niervana diperbarui 27 Mar 2018, 10:15 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2018, 10:15 WIB
Bahas Pilkada Jabar, Prabowo Kumpulkan Partai Koalisi Asyik
Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto foto bersama Presiden PKS Sohibul Iman, Sekjen PAN Eddy Soeparno serta pasangan Cagub Jabar dari Partai Koalisi Asyik, Sudrajat - Ahmad Syaikhu saat pertemuan di Jakarta, Kamis (1/3). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa sepakat bersama pengurus lain untuk tidak terburu-terburu mendeklarasikan calon presiden. Sebab, masih banyak keraguan dari partai koalisi untuk membulatkan satu nama.

"Yang kita khawatir adalah kita bilang deklarasi, tiba-tiba partai (koalisi)nya yang berubah. Kalau Gerindra sih tidak berubah lagi, teman seiring (partai koalisi) ini yang bisa berubah," ujar Desmond di kediaman Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin, 26 Maret 2018.

Apalagi Gerindra tak bisa mengusung sendiri calon presiden. Gerindra masih membutuhkan gabungan suara dari partai koalisi. Oleh karena itu, Desmond tak ingin nama capres berubah setelah deklarasi dilakukan lantaran partai koalisi masih ragu.

"(Sudah) deklarasi tiba-tiba kami berubah, lucu kan kami. Nah, kami bukan partai yang lucu. Itu aja jawaban yang paling enak hari ini ya," tutur Desmond.

Meski yakin solid, Gerindra tetap berhati-hati terhadap partai koalisinya karena Desmond menilai janji politik kerap kali mengecewakan. Kendati demikian, dia enggan menyebut partai koalisi mana yang dinilai tidak solid.

"Sebagai kader Gerindra saya harus hargai semua partai," Desmond menegaskan.

Selain itu, Desmond juga tak mau Gerindra terburu-buru melakukan deklarasi mengingat daftar akhir pencalonan presiden dan wakil presiden masih cukup lama. Partai berlambang burung garuda itu merasa perlu untuk menyusun strategi dengan mengamati pergerakan lawan, yakni calon petahana Joko Widodo.

Misalnya, Desmond menambahkan, Gerindra belum perlu mengumumkan nama cawapres karena koalisi Jokowi belum mencapai tahap tersebut.

"Kalau perang yang benar itu adalah kita tahu lawan kita agar kita pasang kuda-kudanya gitu lo. Kalau Pak Jokowi belum mengumumkan ya kami bukan partai berkuasa mengumumkan," kata Desmond.

Tetap Calonkan Prabowo

PHOTO: Gerindra, PAN, dan PKS Sepakat Koalisi di Pilkada Serentak 2018
Presiden PKS, Sohibul Iman (tengah) didampingi Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Sekjen PAN Eddy Soeparno memberikan keterangan pers untuk berkoalisi di Pilkada Serentak 2018 di Kantor PKS, Jakarta, Minggu (24/12). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Gerindra Rachmawati Soekarnoputri mengungkapkan hasil pertemuan internal dengan para pengurus Partai Gerindra di kediaman Prabowo, Senin kemarin. Menurut dia, pertemuan tersebut membahas berbagai topik internal partai.

"Kita hanya membahas seputar internal saja dan juga menyoroti permasalahan-permasalahan yang terakhir banyak dibicarakan. Kalau pilpres Insyaallah Pak Prabowo tetap akan maju," ujar Rachmawati.

Namun, dirinya enggan mengungkap rinci pertemuan partai berlambang garuda itu. Dia juga menolak membocorkan tanggal deklarasi Prabowo sebagai capres 2019.

"Nanti akan diumumkan tanggal tepatnya kapan bulan kapan," kata Rachmawati.

Kendati demikian, putri proklamator Bung Karno itu mengakui ada pembahasan mengenai cawapres untuk mendampingi Prabowo kelak. Menurutnya sudah ada beberapa nama yang dibahas.

"Kalau mau maju ya pasti ada cawapresnya, dong, cuma siapanya itu kan masih rahasia. Baru ada simulasi beberapa. Dari nama-nama yang muncul di media juga ada yang mengusulkan banyak juga tapi belum final," jelasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya