Harapan PPP kepada Jokowi Usai Pilkada 2018

Dalam Pilkada, PPP memenangan tiga wilayah. Lantas apakah ini akan membuat PPP menaikkan posisi tawar kepada Jokowi saat Pilpres 2019?

oleh Ika Defianti diperbarui 28 Jun 2018, 14:41 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2018, 14:41 WIB
Arsul Sani
Fungsi dan Kewenangan BNN Jadi Pembahasan Panja RUU Narkotika

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan, partai pimpinan Romahurmuziy atau Romi tidak berencana menaikkan harga tawar kepada calon petahana Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019.

Apalagi PPP berdasarkan penghitungan cepat atau quick count meraih kemenangan di tiga wilayah di Pulau Jawa, yakni Pilkada Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

PPP mengusung pasangan calon (paslon) Ridwan Kamil- Ruzhanul Ulum di Pilkada Jabar, Ganjar Pranowo-Taj Yasin di Pilkada Jateng, dan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak di Pilkada Jatim.

"Kalau soal itu kami di PPP pada umumnya sudah sepakat itu kita serahkan pada Pak Jokowi," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Kamis (28/6/2018).

Kendati begitu, Arsul mengharapkan Jokowi dapat mempertimbangkan masukan kriteria calon wakil presiden atau cawapres yang dari PPP. Apalagi, dari hasil Pilkada 2018, dia menyebut sosok yang dipertimbangkan ternyata menjadi pilihan masyarakat.

"Kita berharap lah supaya Pak Jokowi melihat juga dari tiga Pilgub ini bahwa ketika yang tampil sosok yang mewakili sosok agamis, religius, itu memang santri keluar semua. Itu bisa dilihat di Jabar, Jateng," papar dia.

 

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel.

Kantongi Nama

Jokowi Sosialisasikan Penurunan Pajak
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan pada sosialisasi pajak penghasilan (PPh) final UMKM di Sanur, Bali, Sabtu (23/6). Jokowi mensosialisasikan aturan baru tarif PPh Final yang turun menjadi 0,5 persen. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengatakan Jokowi telah mengantongi nama cawapres yang layak mendampinginya. Hanya saja belum saatnya diumumkan ke publik.

"Saya optimis, saya mempunyai keyakinan Jokowi itu tahu dia. Sudah berulang kali saya katakan, dia pasti sudah memiliki calon wapresnya. Tapi timing-nya belum tepat untuk diumumkan. Itu saja," jelasnya.

Menurutnya Jokowi lah yang paling tahu siapa yang paling cocok mendampinginya. Sebagai parpol pendukung, NasDem menyerahkan kepada Jokowi untuk memilih sendiri cawapresnya.

"Dia yang mau jadi presiden, dia yang tahu siapa wakil presiden yang paling cocok untuk dirinya," ujar dia.

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya