Timses: Kiai Ma'ruf Akan Kampanye di Tempat Jokowi Kalah Saat Pilpres 2014

Menurut dia, dengan kehadiran Kiai Ma'ruf Amin, sasaran lokasi kampanye akan tidak sama dengan Pilpres 2014 lalu.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 04 Sep 2018, 08:19 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2018, 08:19 WIB
Bahas Pemenangan Pilpres 2019, Megawati hingga Ma'ruf Amin Hadiri Rakornas PDIP
Bakal calon wakil presiden Ma'ruf Amin saat menghadiri rapat koordinasi nasional (Rakornas) PDIP di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (1/9). Rakornas membahas pemenangan Pilpres 2019. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Lodewijk F Paulus mengatakan, akan ada perbedaan terkait kegiatan Jokowi dalam Pilpres 2014 dan 2019. Menurut dia, dengan kehadiran Kiai Ma'ruf, sasaran lokasi kampanye akan tidak sama dengan Pilpres 2014 lalu.

"Kita melihat beda ya. Pilpres tahun 2014, Pak Jokowi dan JK beda. Kalau kita lihat Pak Jokowi segmen mana dan Pak JK menggarap segmen mana, kan beda. Sekarang dengan adanya Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf tentunya peta yang mereka garap juga berbeda," kata Lodewijk, di Posko Cemara, Senin malam 3 September 2018.

Dia menuturkan, hal itu masih dalam pembahasan timnya. Selain itu, tim juga merundingkan terkait konten-konten apa yang akan disampaikan saat kampanye nanti.

"Itu yang sedang kita diskusikan dan tim kampanye yang akan menyusun. Direktorat program yang akan menyusun itu. Termasuk konten-konten apa yang digarap," jelas Lodewijk.

Salah satu yang akan dilakukan, masih kata dia, Kiai Ma'ruf akan keliling ke tempat Jokowi mengalami kekalahan suara saat Pilpres 2014.

"Karena hasil evaluasi 2014 sudah ada. Saya pikir, provinsi di mana Pak Jokowi kalah, katakan Aceh, Sumbar, Banten, Jabar, Gorontalo dan NTB. Kan kalau kita lihat basis Islam. Insyaallah Pak Ma'ruf Amin akan mampu mengeliminasi itu," ungkap Lodewijk.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

 

Bagi Tugas Kampanye

9 Sekjen Partai Koalisi Jokowi Sambangi KPU
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama 8 sekjen partai politik pendukung Jokowi usai memberikan keterangan usai bertemu dengan ketua dan komisioner KPU di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (7/8). (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sementara itu Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto mengatakan, dengan adanya pileg dan pilpres serentak, teknis kampanye telah dikoordinasikan. Salah satunya, mereka akan memanfaatkan para caleg.

"Diperlukan langkah-langkah koordinasi dan pembagian ruang lingkup yang jelas. Antara kerja Tim Kampanye Nasional dengan kerja partai, di dalam memobilisasi seluruh elemen partai. Khususnya para caleg untuk satu napas memenangkan Jokowi," ucap Hasto di Posko Cemara, Senin malam, 3 September 2018.

Dia menuturkan, nantinya akan ada pembagian tugas kampanye Jokowi dan Ma'ruf. Ini agar keduanya dapat hadir pada seluruh partai koalisi saat berkampanye. Meskipun begitu, momen kampanye bersama akan tetap digelar.

"Tentu saja, nanti akan dilaksanakan kampanye bersama. Tetapi pada kampanye harian, itu nantikan tulang punggungnya struktur partai, caleg dan eksekutif partai. Merekalah yang setiap hari ada di tengah rakyat," jelas Hasto.

Hal senada disampaikan Wakil Tim Kampanye Nasional (TKN) Arsul Sani. Dia menjelaskan, nanti ada giliran untuk berkampanye, baik bersamaan dengan Jokowi atapun Ma'ruf.

"Sebenarnya, sudah disepakati. Karena Jokowi petahana, harus sesuai jadwalnya," ucap Arsul.

Dia juga menepis ada anggapan nantinya saat kampanye, khususnya Ma'ruf akan terus diboyong PKB.

"Saya kira, tidak. Tadi sudah disepakati, ada segmentasi-segmentasi pemilih, di mana memang perlu pendekatan dari Kiai Ma'ruf Amin. Dan sudah disepakati nanti masing-masing dari partai, nanti akan hadir bersama-sama supaya tidak menimbulkan kecemburuan," pungkas Arsul.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya