Demokrat Beri Dispensasi DPD Dukung Jokowi di Pilpres 2019

Menurut Ferdinand, Lukas enembe hanya menghargai sikap para kader Demokrat di Papua.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Sep 2018, 13:18 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2018, 13:18 WIB
Pertemuan Prabowo Subianto dan SBY. (Dokumentasi Partai Demokrat)
Pertemuan Prabowo Subianto dan SBY. (Dokumentasi Partai Demokrat)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat memberi dispensasi kepada kader di provinsi yang mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

Ketua DPP bidang Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyebut, ada empat provinsi yang mendukung Jokowi-Ma'ruf. Dua provinsi yang paling signifikan memberi suara kepada Jokowi adalah Papua dan Sulawesi Utara.

"Sedang kami pikirkan karena di sana kader-kader kami mayoritas menginginkan berkoalisi dengan Pak Jokowi. Tapi, secara umum dari 34 Provinsi, 23 provinsi meminta berkoalisi dengan Pak Prabowo," kata Ferdinand di Mega Kuningan Timur VII , Jakarta Selatan, Minggu (9/9/2018).

Demokrat pun memaklumi sikap Ketua DPD Papua Lukas Enembe yang mendukung Jokowi. Menurutnya, Lukas hanya menghargai sikap para kader Demokrat di Papua.

"Papua itu luar biasa, di sana itu 92 (dukung Jokowi) melawan 8 persen, jadi kami memaklumi apa yang disampaikan Pak Lukas Enembe. Tetapi memang penyampaiannya yang mungkin terlalu bersemangat," terangnya.

Alasan Demokrat memberikan dispensasi empat provinsi itu untuk menjaga suara di Pileg 2019. Namun Demokrat juga memperjuangkan amanat partai memenangkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

"Kader kami di sana juga tidak boleh jadi kesulitan mencari pemilih bagi caleg-caleg kita. Jadi nanti kami akan cari formula khusus supaya Demokrat juga hidup, kami juga bisa memenangkan Pak Prabowo nanti," tuturnya.

Tampik Merembet ke Daerah Lain

Ferdinand menampik jika provinsi lain seperti Sumatera Utara, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat juga mendukung Jokowi. Terutama Sumut yang secara tegas segaris dengan partai mendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

"Sumut justru malah signifikan meminta berkoalisi dengan Pak Prabowo, jadi di Sumut 63 kontra 37 persen. 63 persen menginginkan berkoalisi dengan Pak Prabowo , 37 persen ingin berkoalisi dengan Pak Jokowi. Jadi Sumut tidak masalah," ucapnya. 

 

Reporter: M Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya