Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani, meminta agar masalah durasi debat capres-cawapres 60 menit, sebaiknya diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Saya kira kalau itu kami serahkan kepada KPU," ucap Arsul di Posko Cemara, Jakarta, Jumat (14/9/2018).
Masih kata dia, kubu Jokowi-Ma'ruf nanti akan mengikuti keputusan KPU soal durasi debat ini. Karena pada dasarnya, KPU juga akan bermusyawarah dengan TKN dari masing-masing pihak.
Advertisement
"Kami ya ikut saja apa yang kemudian ditetapkan oleh KPU. Apalagi sebagaimana biasa, tentu KPU dalam pelaksanaan aspek teknis, biasanya akan bermusyawarah juga dengan TKN dari masing-masing pihak," pungkasnya.
Sebelumnya, para sekretaris jenderal koalisi partai politik pengusung pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengkritisi beberapa hal. Salah satunya, model debat capres dan cawapres yang diwadahi oleh KPU.
Â
Keinginan Kubu Prabowo-Sandi
Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan ingin para pasangan calon membeberkan visi misinya selama satu jam penuh. Hinca tak ingin gaya model debat terburu-buru dan paparannya tidak utuh.
Karena itu, pihak Prabowo-Sandiaga akan mengusulkan para calon diberi kesempatan bicara satu jam tentang pikiran mereka. Sehingga para pasangan calon di Pilpres 2019 bisa memaparkan jelas soal ekonomi, ketahanan energi, soal lapangan kerja, dan isu lainnya.
"Karena itu kami menolak untuk dibuat semacam tontonan cerdas cermat, karena itu buat kami penting," ujarnya.
"Jadi satu tema ya sehingga kami puas, 60 menit cukup itu. Tapi kalau cuma 3 menit masing masing, kemudian masing masing bertanya ya udah kaya cerdas cermat. (Sebaiknya) dilepas secara terbuka, itu yang kami bahas dan kami semua setuju," tandas Hinca.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement