Garda Nasional: Ma'ruf Amin Cawapres Bukan untuk Pecah Belah Islam

Ade Adriansyah Utama meminta sejumlah pihak menghargai keputusan Ma'ruf Amin maju sebagai calon wakil presiden Jokowi di Pilpres 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Sep 2018, 12:38 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2018, 12:38 WIB
Jadi Bakal Cawapres, Ma'ruf Amin Minta Dukungan ke Ponpes di Mojokerto
Jadi Bakal Cawapres, Ma'ruf Amin Minta Dukungan ke Ponpes di Mojokerto (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Presidium Garda Nasional Untuk Rakyat (GNR) Ade Adriansyah Utama meminta sejumlah pihak menghargai keputusan Ma'ruf Amin maju sebagai calon wakil presiden Jokowi di Pilpres 2019.

Ade menyatakan, majunya Ma'ruf Amin sebagai cawapres bukan untuk memecah bela umat Islam, seperti yang dilontarkan sejumlah pihak, termasuk Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U). 

"Sangat disayangkan apa yang disampaikan oleh GNPF-U. Kenapa mereka mengatakan memilih ulama sebagai cawapres memecah belah. Ini menjadi pertanyaan kami, apalagi dengan cara yang tidak islami, "kata Ade Adriansyah dalam keterangan persnya, Minggu 16 September 2018.

Ade mengatakan, seharusnya GNPF-U berdiri untuk memayungi seluruh kepentingan umat. Jangan kemudian membuat kegaduhan, khsususnya di kalangan umat islam.

"Kiai Ma'ruf adalah ulama dan banyak yang menghormati dan mencintainya, termasuk ulama-ulama di kampung. Mereka begitu patuh dengan kiai," ujarnya.

Dengan statemen yang disampaikan oleh pihak GNPF-U justru membuat gaduh, ini akan berimbas kepada ulama-ulama yang ada di kampung tentu mereka akan sedih. Dan sangat berbahaya, karena bisa saja para santrinya tidak akan terima.

Padahal katanya, dulu GNPF-U dalam Ijtimak Ulama I mereka merekomendasikan ulama untuk menjadi cawapres, kenapa ini tidak berlaku untuk Joko Widodo. 

"Kenapa Pak Jokowi mengangkat ulama dinilai memecah belah, dimana memecah belahnya? Kami GNR memohon agar tidak lagi permasalahan Pilpres ini dikatikan dengan pecah belahnya umat Islam, mari kita bersaing secara santun," tegasnya.

 

Tua Tapi Semangat

 

Bakal calon wakil presiden Ma'ruf Amin menyadari usianya memang tak muda lagi. Namun, pendamping Joko Widodo di Pilpres 2019 ini tetap semangat dan optimistis.

"Ada lagi yang bilang Kiai Ma'ruf tua. Siapa bilang saya masih muda? Semua orang juga tahu saya tua, Pak Jokowi juga (tahu). Tapi mungkin beliau butuh didampingi yang tua," ucap Kiai Ma'ruf saat memberikan orasi politiknya di Rumah KMA, Jakarta, Minggu (16/9/2018).

Ma'ruf Amin mengatakan, saat bertolak ke Kuala Lumpur, Malaysia, dan bertemu Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, dia merasa kembali semangat. Sebab, ternyata dia lebih muda dari Mahathir.

"Ada juga yang bilang Kiai Ma'ruf masih lebih muda dibanding Mahathir. Maka, ketika kemarin saya ke Kuala Lumpur, Mahathir mengatakan mudah-mudahan Pak Jokowi-Ma'ruf terpilih. Kemudian ketika berdiri di samping beliau, saya ternyata lebih muda dibanding Mahathir. Semangat saya bangkit lagi," ungkap Kiai Ma'ruf.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya