Sandiaga Janjikan Revisi Kebijakan Impor ke Peternak di Ciamis

Kusnaedi mengeluhkan sulitnya menjangkau pakan ternak seperti jagung.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 15 Okt 2018, 12:35 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2018, 12:35 WIB
Calon wakil presiden Sandiaga Uno kampanye di Jawa Barat
Calon wakil presiden Sandiaga Uno kampanye di Jawa Barat (Foto: Tim Prabowo-Sandi)

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno melanjutkan kampanyenya di Jawa Barat. Kali ini, wilayah Cimais, menjadi sasaran Sandi dengan menyerap aspirasi dari Paguyuban Peternak Ayam Petelur Kabupaten Ciamis (P2APC), Senin (15/10/2018).

Kepada Sandiaga Uno, Ketua Paguyuban P2APC, Kusnaedi mengeluhkan sulitnya menjangkau pakan ternak seperti jagung, karena harus didapat dengan cara impor. "Saya bingung kenapa jagung mesti impor padahal kalau jagung nggak impor, harga jagung bisa murah. Masih banyak lahan yang bisa memperluas penanaman jagung di berbagai daerah selain padi," ujar Kusnaedi.

Menurut dia, bukan cuma pakan ayam petelur yang naik tinggi tapi juga anak ayam umur satu hari yang kini seharga Rp 9.000.

"Padahal peternakan ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak seribu orang dengan 1,5 juta ekor ayam. Kalau harga pakan ternak bisa Rp 3.000, peternak bisa menjual telur Rp 15.000 per kilo," terang Kusnaedi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Revisi Kebijakan Impor

Mendengar hal itu, Sandiaga mengamini apa yang dirasakan Kusnaedi. Menurut dia, hal itu bukan hanya dirasakan di Ciamis, tapi seluruh Indonesia.

"Ini kebijakan impor memang harus kita revisi. Apa yang bisa kita produksi sendiri, harus kita maksimalkan untuk kepentingan rakyat Indonesia sebanyak-banyaknya, saatnya kita mandiri," tegas dia.

Sandi pun membayangkan, bila revisi kebijakan itu terealisasi, maka ekspor Indonesia bisa maju dan memperkuat nilai rupiah.

"Bayangkan kalau ekspor kita melimpah. Jika dolar naik, negara kita akan kuat," pungkas Sandiaga.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya