Liputan6.com, Jakarta - Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Jawa Timur, La Nyalla Mahmud Mattalitti meminta maaf saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo saat agenda kunjungan orang nomor satu itu ke Jawa Timur.
"Saya minta maaf karena pernah ikut menyebarkan informasi-informasi negatif, termasuk isu-isu Jokowi keturunan dan pendukung PKI saat Pilpres yang lalu," kata La Nyalla di Surabaya, Minggu (28/10/2018) seperti dilansir dari Antara.
La Nyalla mengatakan, dalam pertemuannya dengan Jokowi, dia menjelaskan sikapnya saat menjadi oposan, sekaligus meminta maaf karena telah terlibat dalam menyebarkan opini negatif terhadap sosok Jokowi pada Pilpres 2014.
Advertisement
Dia mengatakan, setelah mendengar klarifikasi dan permintaan maafnya, Jokowi mengaku sudah tidak menanggapi fitnah-fitnah seperti itu.
"Sudahlah Bang Nyalla, saya sudah tidak menanggapi lagi fitnah-fitnah seperti itu," kata Jokowi ditirukan La Nyalla.
Sementara itu, pertemuan keduanya berlangsung selama 30 menit, dilakukan di hotel tempat bermalam Jokowi berserta rombongan di Surabaya.
Di akhir pertemuan, Jokowi mengucapkan terima kasih atas dukungan La Nyalla. Bahkan sempat membaca berita seputar tekad La Nyalla, yang juga calon anggota DPD RI itu untuk memenangkan pasangan Jokowi-Makruf Amin di Madura dalam Pilpres 2019.Â
Pesan Jokowi ke Tim Kampanye
Capres Joko Widodo atau Jokowi memberikan arahan kepada Tim Kampanye se-Indonesia di Hotel Empire Palace Surabaya, Jawa Timur. Dia meminta untuk mengkampanyekan keberhasilan program pemerintah dan bagaimana mengelola isu yang dipakai lawan.
"Intinya, seluruh tim kampanye, baik nasional maupun di daerah harus bisa menjelaskan program-program yang telah kita kerjakan," kata Jokowi kepada usai pengarahan, Minggu (28/10/2018).
Seperti, lanjut Jokowi, menjelaskan apa manfaat pembangunan infrastruktur bandara, pelabuhan bendungan. Dia juga ingin para tim kampanye mensosialisasikan program yang telah dirasakan langsung masyarakat.
"Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Program Keluarga Harapan, Bantuan Pangan Non Tunai, pembagian sertifikat, reforma agraria dan perhutanan sosial. Harus bisa menjelaskan," sambung Jokowi.
Dia juga meminta tim kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin menjelaskan dana kelurahan yang baru digagas kepada masyarakat.
"Saya kira itu yang ingin saya sampaikan agar seluruh tim dari nasional sampai daerah ngerti secara cepat program kita," ucap Jokowi.
Para anggota tim kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin juga diminta bisa mengelola isu. Mulai tudingan antek asing, tuduhan bohong Blok Mahakam, Blok Rokan, akuisisi Freeport, hoaks tenaga asing, sampai tuduhan Jokowi anggota PKI yang selalu diulang.
Jokowi pun sampai berulang kali menyampaikan agar tidak melakukan kampanye kebohongan.
"Saya kira itu sudah sangat jelas bahwa yang kita selalu ingin tawarkan adalah adu program, adu ide, adu gagasan, adu prestasi, adu rekam jejak," jelas dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku, selalu menyampaikan hal tersebut agar para tim kampanye tak terpancing dan bisa menjelaskan kepada masyarakat.
"Enggak usah terpancing oleh hal-hal seperti itu. Tapi harus bisa juga menjawab, kalau ada masyarakat bertanya harus bisa menerangkan," pungkas Jokowi.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement